BANYUWANGI, Lagi-lagi Pembangunan Jalan menuju SMA 2 Taruna Bhayangkara yang terletak di wilayah Desa Kembiritan Kecamatan Genteng Banyuwangi hasilnya belum setahun sudah retak, disinyalir karena lemahnya pengawasan dari dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PUCKPP) kabupaten Banyuwangi.
Pasalnya, 1 paket proyek aspal tersebut dikerjakan Oleh CV Tri Mas Kenthir, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 199.641.000,00 juta menggunakan APBD Banyuwangi Ta 2024.
Nama dari kegiatan yang tertulis di papan nama proyek tersebut yaitu, PPK-23.670 U212.23.P.Pembanguna Jalan Menuju SMA 2 Bhayangkara Desa Kembiritan Kecamatan Genteng.
Diketahui hasil pengerjaan tersebut sudah retak, lantaran beberapa jurnalis yang melintas di jalan itu diperlihatkan pemandangan kondisi aspal telah retak dan hancur disebagian titik.
Namun setelah pihak CV dikonfirmasi menyampaikan akan memperbaikinya.
“Saya sudah di info sama pengawas Maaf pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan, Maksudnya bagaimana, Enggeh ndak papa, Dan kami akan memperbaiki nya, Matur nuwon sudah diberi info.” kata Dewa pihak CV. Tri Mas Kenthir
Maka dalam hal tersebut, saat Tim IWB mengetahui kondisi aspal, menduga bahwa waktu pengerjaan minim pengawasan dari dinas, sehingga hasil dari pengaspalan terjadi retak-retak.
“Ketika melihat kondisi hasil pengaspalan belum setahun sudah retak seperti ini, kuat dugaan kami ada pembiaran dan kurangnya ke pengawasan dari dinas PU terkait.” kata Abi ketua IWB.
Namun ketika mengetahui ada pernyataan dari pihak CV akan memperbaiki aspal tersebut, Ketua IWB menyampaikan sah-sah saja, dan pihaknya justru pertanyakan terkait bahan Agregat yang terealisasi.
“Jika ada perbaikan dalam arti penambalan karena kondisi proyek sudah retak dan sebagian telah hancur menurut kami sah-sah saja. Namun apakah tidak ada sanksi tegas dari pihak dinas? menurut saya harus dong, karena dengan adanya perbaikan itu artinya suatu pengakuan dari pihak CV bahwa dalam proses pengerjaannya pihak CV main-main dengan anggaran negara, dan jika pihak CV bermain mata dengan dinas, dinas pun nanti bisa kami laporkan, tapi untuk yang ini nanti kita datangi Pemda Banyuwangi dengan cara hore-hore kesana karena bukan hanya titik ini yang menjadi persoalan, masih banyak titik lainnya juga. maaf walaupun nilainya ratusan juta, tapi banyak titik, jika dikumpulkan itu bisa mencapai puluhan M.” Jelas Abi
(fir)