Bondowoso – Hari ini, tanggal 20 Januari 2025, ribuan massa yang tergabung dalam organisasi “LASKAR JAHANAM” (Jalinan Hati Anak Manusia) dipastikan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Bondowoso pada Senin, 20 Januari 2025. Aksi ini dipimpin langsung oleh aktivis legendaris, Dwiagus Budiyanto, dan akan melibatkan perwakilan dari tujuh Koordinasi Wilayah (Korwil), 31 Kecamatan, serta 248 Desa di Kabupaten Jember. Selain itu, aksi ini juga akan didukung oleh masyarakat umum dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merasa terdampak oleh kebijakan dan pelayanan buruk di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bondowoso dan BRI Unit Maesan.
Latar Belakang Aksi
Aksi ini dipicu oleh adanya laporan dari salah satu anggota Laskar Jahanam yang mengungkapkan praktik pelayanan perbankan yang dinilai buruk dan tidak adil, khususnya terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BRI Unit Maesan. Sejumlah permasalahan yang diungkapkan mencakup buruknya analisa kredit, ketidakprofesionalan petugas, hingga pelanggaran terhadap hak konsumen.
Sebagai salah satu bank pemerintah yang berperan sebagai penyalur utama KUR, BRI Unit Maesan diduga melanggar sejumlah regulasi, termasuk:
Buruknya Analisa Kredit: Banyak keputusan kredit yang dianggap tidak objektif, meskipun nasabah memiliki omzet usaha yang memadai dan riwayat pembayaran yang baik.
Pelayanan Tidak Profesional: Petugas KUR (Mantri) dilaporkan sering kali tidak memberikan informasi yang transparan kepada nasabah.
Pelanggaran Regulasi: Dugaan pengurangan plafon pinjaman tanpa alasan jelas, yang melanggar sejumlah peraturan seperti Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian No. 8 Tahun 2019.
Pelanggaran Etika Perbankan: Ketidaksesuaian dengan Kode Etik Perbankan Indonesia, seperti kurangnya transparansi, integritas, dan profesionalisme dalam melayani nasabah.
Pelanggaran Hak Konsumen: Tidak adanya penjelasan yang memadai kepada nasabah terkait keputusan penolakan atau pengurangan fasilitas keuangan, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013.
Tuntutan Aksi
Dalam aksi ini, Laskar Jahanam menyampaikan lima tuntutan utama yang harus dipenuhi oleh BRI Cabang Bondowoso dan BRI Unit Maesan:
Pencopotan Kepala Unit dan Oknum Mantri KUR di BRI Unit Maesan yang dianggap melanggar etika dan regulasi perbankan.
Transparansi dalam Analisa Kredit: Meminta pihak BRI untuk membuka secara publik proses dan hasil analisa kredit KUR.
Evaluasi Ulang Pengajuan KUR: Mengkaji kembali setiap pengajuan KUR yang sebelumnya ditolak atau dipangkas plafonnya.
Perbaikan Sistem Pelayanan: Menuntut perbaikan menyeluruh terhadap sistem pelayanan agar lebih profesional dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Audit Independen dan Investigasi: Mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan audit investigasi mendalam terhadap proses pemberian KUR di BRI Unit Maesan.
Persiapan Aksi
Persiapan aksi telah dilakukan secara matang. Ribuan anggota Laskar Jahanam dari berbagai wilayah akan berkumpul di titik utama, yakni BRI Cabang Bondowoso, sebelum melanjutkan ke BRI Unit Maesan. Peserta aksi akan membawa spanduk, poster, dan alat peraga yang menyuarakan aspirasi mereka.
Dwiagus Budiyanto, pemimpin aksi, menyatakan bahwa unjuk rasa ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan buruk yang selama ini dirasakan. “Kami tidak akan mundur sampai tuntutan kami dipenuhi. Ini adalah perjuangan untuk keadilan, khususnya bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” tegas Dwiagus dalam konferensi pers yang digelar sebelumnya.
Dukungan dari Berbagai Elemen
Selain dari anggota Laskar Jahanam, aksi ini juga mendapatkan dukungan luas dari masyarakat umum, pelaku UMKM, dan berbagai organisasi lokal di Kabupaten Jember. Para pelaku UMKM menyatakan bahwa pelayanan KUR yang buruk sangat merugikan mereka, terutama dalam mengembangkan usaha di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Salah satu pelaku UMKM, Ikrimah Siagian, pemilik usaha tahu kocek di Arjasa, mengungkapkan bahwa pengurangan plafon KUR tanpa alasan jelas membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan produksi. “Kami hanya minta hak kami sebagai nasabah dipenuhi. Jangan ada lagi diskriminasi terhadap pengusaha kecil seperti kami,” ungkapnya.
Rencana Jalannya Aksi
Aksi dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB dengan long march dari titik kumpul di Alun-Alun Maesan menuju BRI Cabang Bondowoso. Setelah itu, massa akan bergerak ke BRI Unit Maesan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Orasi akan dilakukan oleh Dwiagus Budiyanto dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Panitia pelaksana aksi telah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan aksi berjalan tertib dan damai. Namun, mereka juga menegaskan bahwa jika tuntutan tidak segera dipenuhi, aksi lanjutan dengan skala lebih besar akan digelar.
Harapan dan Peringatan
Laskar Jahanam berharap pihak BRI Cabang Bondowoso dan BRI Unit Maesan segera merespons tuntutan mereka dengan tindakan nyata. “Ini adalah momen bagi BRI untuk membuktikan komitmen mereka sebagai bank rakyat yang benar-benar melayani rakyat,” ujar Dwiagus Budiyanto.
Sebaliknya, jika tuntutan tidak dipenuhi, aksi ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar dan meluas ke daerah lain di Jawa Timur. Laskar Jahanam memastikan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan.
Aksi ini menjadi sorotan banyak pihak, mengingat dampaknya yang besar bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM di Kabupaten Jember. Semua mata kini tertuju pada BRI, menanti langkah apa yang akan diambil untuk merespons gelombang protes ini.