ACEH TIMUR, radar-x.net – Kondisi jalan lintas Lokop – Peureulak semakin parah untuk dilalui dalam sebulan terakhir, para awak angkutan umum sangat resah melintasi kawasan-kawasan yang mengalami kerusakan sangat parah.
Hasil investigasi langsung media radar-x.net Sabtu (12/05/18), di titik lokasi dan berhasil mengumpulkan keterangan pada warga dan awak angkutan yang melintasi jalan lintas tersebut.
” Kalau seperti ini terus kondisi jalan lintas Ini, satu trip narik, mobil kami besar biaya perawatan dari pada pemasukan. Sewa yang kami dapat pun tidak menantu, kami tidak narik kasian warga yang mau hilir mudik tidak miliki kenderaan sendiri,” ujar Hendra salah seorang supir L300 Lintas Blang kejren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata Hendra lagi, “Giliran bangun Jalan buat enak dilalui rakyat sangat susah, kalau telat bayar pajak, sehari sudah kena denda. Harapan jadilah Pemerintah yang sesungguhnya, sebagai penenuh pelayanan publik bagi rakyat. Jangan jadi bos atau Raja yang ingin dilayani oleh rakyat,” tegas Hendra.
Bariyok (50), warga Lokop sebagai pengangkut sembako dan Kebutuhan primer lainnya untuk pedagang Lokop memberikan keterangan, ” Kawasan rawan dan rusak parah tersebut kami Kalau melintasi harus bawa alat kerja buat perbaiki Jalan dimana kira-kira diragukan rawan resiko kecelakaan. Jika begini terus-terusan kami pihak angkutan sangatlah tersiksa,” keluhnya.
Sementara Al-Kiday (45) supir Langsa – Lokop angkat bicara, “Pihak pemerintah seperti tutup mata dengan Keadaan badan jalan seperti sekarang Ini, sangat-sangat parah sudah. Kami selaku pemilik sekaligus supir jasa angkutan yang mencari kebutuhan hidup keluarga sehari-hari malahan selalu habis biaya perawatan mobil setiap trip. Tolong perhatikan kami Wong cilik(Jawa,Red) ini, kemana dibawa biaya perawatan jalan dan jembatan yang dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum (PU). Tolong pergunakan anggaran negara ketempat yang dibutuhkan, jangan pada tempat yang diinginkan,” kritik Al-Kiday.
Armia (23) warga Dusun Karang Indah Gampong Bunin saat datanya awak media menjawab, ” Kalau ada keperluan mendesak di malam hari ke pusat Kampung, untuk Bergerak kesana kami harus berfikir 100 kali. 90 persen badan jalan dari Dusun Karang Indah ke Sp Satu saja jalan rusak parah. Apa lagi sampai pusat Desa di Bunin. Apa yang mesti kami protes, warga awam tidak bersekolah,” ungkapnya.
Pesan kami, tambah Armia, agar lihatlah kami ini disaat miliki kesempatan berkuasa. ” Jangan bujuk rayu kami disaat mengejar kekuasaan,” papar Armia. (SAP)