INDRAMAYU, RADAR-X.net – Tumpukan sampah masih jadi persoalan warga kecamatan Anjatan kabupaten Indramayu, atas kurang sigapnya Dinas Lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten dalam memonitoring titik-titik rawan masyarakat dalam membuangnya.
Titik-titik rawan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan harus jadi pusat perhatian hingga sampah tidak melebar yang hampir menyelimuti Kali di sekitar Jembatan desa Cilandak, kecamatan Anjatan, kabupaten Indramayu.
Waino Ketua Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara PAC Anjatan mengatakan pada awak media radar-x pada saat pemantauan di lokasi penumpukan sampah hingga saat ini, sudah seringkali sampah menggunung di pinggir aliran sungai ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dikhawatirkan dapat meluber ke sungai dan akan berdampak sekali pada kebanjiran apalagi di bulan ini memasuki cuaca musim hujan,” kata Waino. Minggu (26/12/2021).
Menurut keterangan Waino, setelah dirinya menginformasikan ke Nina Agustina selaku bupati kabupaten Indramayu, dengan sigap saat itu juga datanglah pekerja kebersihan bersih-bersih dari pemerintah desa Cilandak lor dan dari pihak kecamatan anjatan.
“Allhamdulilah, saat ini sampah-sampah di angkut hingga bersih dan atas nama warga desa Anjatan berterima kasih banyak dengan kesigapannya ibu Nina Agustina atas keluhan warganya,” ungkap Waino.
Waino menambahkan, jika terlambat gunungan sampah berpotensi menyebabkan banjir di Perumahan khusus nya desa Cilandak Anjatan, dan kondisi akan semakin berbahaya karena bisa terjadi kerumunan orang di tengah mewabahnya Covid-19. Gerakan bersih-bersih sang penting karena menyangkut nyawa banyak orang,
Di tempat terpisah di kediamannya, Agus selaku ketua LSM KPK Nusantara dalam komentarnya pada awak radar-x mengatakan, anggaran belanja Dinas lingkungan hidup yang diketahuinya sangatlah besar dan pemerintah mulai dari memfasilitasi sarana dan prasarana dalam penanganan sampah.
“Mulai membangun bank sampah induk, menyediakan kendaraan pengangkut sampah, hingga membangun pengelolaan sampah,” kata Agus.
Menurut Agus, antusiasme masyarakat mengurangi sampah dan sosialisasi akan dampak bahaya sampah belum cukup dilakukan pemerintah khususnya bidang dinas lingkungan Hidup kabupaten Indramayu.
“Hal Itu harus dibuktikan dengan adanya gerakan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan mengurangi kantong plastik sekali pakai dan sedotan plastik,” tutup Agus.
(her)