JEMBER, radar-x.net – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Jember, gelar pasar budaya selama lima hari mulai 21-25 Maret 2018 yang sudah menjadi agenda Tahunan, dikemas dengan tema ” budayaku, budayamu, budaya indonesia “, tepatnya di Kampus IAIN Jember. Selasa (27/03/2018).
Acara tersebut diikuti oleh mahasiswa Kampus IAIN Jember, tergabung dalam Organisasi Primordial (ORDA) sejawa Bali. diantaranya, Ikatan Mahasiswa Pulau Dewata Bali (IMADE), Ikatan Mahasiswa Banyuwangi (IMABA), Ikatan Mahasiswa Pejuang Bondowoso IKMPB), Ikatan Mahasiswa Lumajang (IKMIL), Ikatan Mahasiswa Madura (JONGMA), Ikatan Mahasiswa Metropolitan Barat (IKMAMEBA), bahkan Ikatan Mahasiswa Jember (IMJ) turut juga berpartisipasi meskipun sebagai tuan rumah. Berbagai rangkaian acara yang dilaksanakan diantaranya, paduan suara, carnaval, pasar tradisonal daerah, kuliner daerah hingga fashion show.
Pasar Budaya bertujuan untuk mengkoordinir seluruh mahasiswa yang mempunyai bakat dan kemampuan agar bisa dikembangkan, dengan harapan terwujudnya Mahasiswa kreatif serta mandiri. Sekaligus merupakan wadah aktualisasi untuk melestarikan budaya dari masing-masing daerah se-Jawa Timur dan Bali.
Rofiki selaku komandan IKMAS mengucapkan, “Alhamdulilla, kali ini IKMAS menorehkan sejarah baru dalam festival. Tampil menjadi sang juara terbaik ke tiga dalam kategori Festival Tari Daerah, semua itu berkat doa dan Usaha kita untuk membuktikan bahwa tiap usaha pasti akan membuahkan hasil,” ujarnya.
Menurutnya, kegigihan dan kerjasama Sahabat-sahabat IKMAS tidak sia-sia, karena apa yang diharapkan menjadi kenyataan untuk membawa nama baik tanah kelahiran kami.
“Semoga mumentum ini menjadikan suatu upaya untuk membangun krater yang positif,” ucap Rofiki.
Hal senada disampaikan Maksum, selaku Presiden IKMAS, Ia berharap kepada semua anggota IKMAS agar kedepannya lebih semangat lagi untuk membangun ide-ide positif, terus berkarya demi terwujudnya jiwa mandiri.
Pihaknya juga menginginkan agar para kader bisa lebih giat lagi serta tertanam rasa memiliki. Sebab apa yang kita capai hari ini bukanlah ahir dari segalanya, karna genderang kompetisi baru ditabuh dan tentunya itu menanti kreatifitas kita menjadi sang juara umum difestival berikutnya serata membawa nama baik Kabupaten Situbondo yang sangat kita banggakan, ditingkat tapal kuda maupun Nasional.” Pungkasnya. (Abas)
