JEMBER, radar-x.net – Ratusan warga Desa mayangan dan desa Gumukmas Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember, menggelar unjuk rasa ke Kantor Camat Gumukmas, Senin (30/1/2018).
Warga tersebut bergerak menuju kantor camat Gumukmas sekitar pukul 09.00 Wib, dengan mengendarai sepeda motor dan Truk. Ratusan petugas Polisi dari beberapa Polsek yang berada di wilayah rayon 5 dan 6 dibantu Jajaran Dalmas Polres Jember mengamankan Jalannya unjuk rasa tersebut.
Dalam orasinya salah satu warga Slamet Wijaya warga Desa Gumukmas selaku Koordinator Unjuk rasa menyampaikan beberapa Item tuntutan yang diantaranya adalah lambannya pengurusan Kartu Keluarga (KK) dan KTP dari pihak Kecamatan setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Disini pengurusan KK dan KTP bisa Satu tahun hingga dua tahun, namun ketika melalui calo dan membayar 200 ribu bisa hanya 2 atau 3 hari jadi, ini ada apa, lah kok bisa ini bagaimana?,” ungkapnya.
Selain dari itu, Warga juga tidak menyetujui terkait pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Camat Gumukmas dengan Pemasangan Portal dijalan kelas III, yang berada di Gumukmas hingga Desa Keponjen.
Pasalnya, warga menilai kebijakan Camat Kontroversial dan telah merugikan para pengusaha dan karyawan atau warga di wilayah setempat yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang berada di dua desa tersebut.
“Disitu ada kurang lebih 450 pekerja atau karyawan yang kehidupan sehari-harinya menopang pada perusahaan disitu,” ujar Slamet mewakili warga yang lain.
Sementara secara terpisah, Camat Gumukmas Suparno ketika dikonfirmasi awak media sesaat usai Unjuk rasa di Kantornya memohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas Kontrol sosial warga.
“Kedepan saya akan berbenah diri, mungkin kebijakan saya terlalu keras, namun hal itu untuk kebaikan Gumukmas semata,” kata Suparno. Camat Gumukmas yang masih berapa bulan menjabat ini.
Terkait perihal tuntutan Warga tentang lambannya Pembuatan KK dan KTP Suparno mengatakan , kalau Kecamatan Hanya sebatas memfasilitasi mengentri data saja.
“Untuk kewenangannya dalam hal ini, ada di dispenduk capil, namun tetap keluhan warga akan saya sampaikan, kalau terkait calo saya tidak mengetahuinya, namun kalau gak cuma memang ada staff dari kecamatan yang melakukan hal itu laporkan, saya akan tindak tegas,” pungkasnya. (Dik/Bas/Rul)