Beras Raskin saat diterima warga Gendoh. (Foto:Dafid) |
BANYUWANGI, radar-x.net – Keluhan Masyarakat terkait buruknya kualitas beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) di Banyuwangi tampaknya terus berlanjut.
Terbukti setelah keluhan serupa terjadi di salah satu Desa di Kecamatan Wongsorejo berujung masyarakat mengembalikan beras tersebut, berlanjut beras Raskin kualitas buruk layaknya Menir sehingga oleh sebagian warga Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro untuk makan Ayam dan di tumbuk untuk campuran pembuatan kopi.
Pasalnya, kini beras Raskin (Rastra) buruk kurang layak dikonsumsi manusia itu terjadi di Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
Team yang memantau dilapangan disribusi beras Raskin pada Senin (25/09/2017) tepatnya pukul 12.21 WIB, hingga dibagikan kepada warga miskin yang sudah tercatat sebagai penerima.
Ada yang menarik pada proses pembagian yang belum selesai 7 unit Selep berjalan atau biasa disebut “Gerandong” antri didepan kantor Kelurahan guna menerima order selep ulang beras Raskin yang berwarna coklat, apek dan bercampur menir tersebut. Di dusun Gendoh sendiri mendapat jatah raskin sebanyak 147 karung.
Menurut Sunastin(43), Warga Dusun Krajan, Gendoh mengatakan pada awak Media. “Berasnya kurang layak dimakan mas, warnanya coklat, bau apek lagi. Harga 1 karung 30 ribu berisi 15 kg, itu sama warga diselep ulang, ada yang dijual lagi dan ada yang dipakai pakan ternak,” ungkapnya.
Disisi lain, Eko(45), selaku Kepala Dusun Gendoh mengatakan, bahwa dirinya tak bisa berbuat banyak ketika sering kali warganya mendapat jatah Beras Raskin buruk.
“Memang benar mas, kualitasnya ya tidak layak, tapi mau bagaimana lagi. Warga sudah antri dan sudah membayar, jika ditolak maka penggantinya lama sekitar 2 minggu lagi. Beras seperti ini sudah lama diterima warga saya mas,” ungkap Eko.
Sayang belum ada tindakan dari pihak terkait. Kepala Desa setempat maupun Kesra juga belum memberi tanggapan masalah tersebut.
“Pak Kades (Kepala Desa) sudah tahu itu mas, dia sekarang tidak ada masih keluar,” kata salah satu staf desa Gendoh ketika ditanya wartawan. (Dafid F/Team).