Scroll untuk baca artikel
BeritaHukum

Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Ishlah Menerima Kehadiran LBH API Dan Terlapor Secara Baik Dan Juga Menerima Permintaan Maaf Dari Terlapor

60
×

Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Ishlah Menerima Kehadiran LBH API Dan Terlapor Secara Baik Dan Juga Menerima Permintaan Maaf Dari Terlapor

Sebarkan artikel ini
Suasana di pondok pesantren Al-Ishlah



BONDOWOSO, radar-x.net – Segala bentuk dan  jenis permasalahan dapat diselesaikan dengan damai dan kekeluargaan (jalur mediasi). Selama ada jalan komunikasi yang dapat ditempuh, selama itu pula pintu perdamaian dapat diketuk dan dibuka.

Pantauan Radar-x kasus ini bermula dari kiriman gambar di Media Sosial Facebook oleh terlapor yang di dalamnya terdapat konten mengenai Kiai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso. Alhasil, tindakan yang diduga kuat merupakan pencemaran nama baik tersebut dilaporkan kepada Kepolisian Resort Bondowoso.’ (15/05/2018)

Kuasa Hukum Terlapor, Dedi Rahman Hasyim, S.H., M.H. yang merupakan Ketua Umum LBH API Bondowoso, bersama dengan Aparat Polres Bondowoso mempertemukan Terlapor Kasus pencemaran nama baik di Media sosial Facebook dengan jerat UU ITE dan pelapor yang merupakan perwakilan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.

Hadir dalam pertemuan tersebut, KH. Thoha Yusuf Zakariya, L.c. beserta jajaran Pengurus Yayasan dan Jamaah sebagai perwakilan pihak Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.

Pertemuan yang diselenggarakan di Pondok Al-Ishlah tersebut, terjadi perdamaian diantara kedua belah Pihak Pondok Pesantren Al-Ishlah menerima kehadiran terlapor secara baik dan juga menerima permintaan maaf dari terlapor.

Saat dikonfirmasi. Oleh team Radar-x, Dedi Rahman Hasyim,S.H.,M.H. mengungkapkan, “Kami sangatlah mengapresiasi dengan terjadinya kesepakatan damai diantara kedua belah pihak. Dengan hasil mediasi yang demikian, tentu sudah menyelesaikan persinggungan-persinggungan yang sebelumnya terjadi”.Ungkapnya

Lebih Lanjut Dedi Rahman Hasyim SHI.,SH,MH selaku Ketua Umum LBH API BONDOWOSO yang akrab dengan sapaan (Mas Dedi), menghimbau, “masyarakat pengguna teknologi jangan mudah sebar informasi yang tidak jelas kebenarannya (Hoax), maupun ujaran-ujaran kebencian.  Dan terpenting adalah tetap bijak dalam bersosial media”. Tutupnya.’ ( Tim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

You cannot copy content of this page