Scroll untuk baca artikel
InvestigasiIrigasi

Beredar…! Video Viral Berisikan Proyek Ambruk di Banyuwangi Milik Balai Besar Pengairan Bondowoso

59
×

Beredar…! Video Viral Berisikan Proyek Ambruk di Banyuwangi Milik Balai Besar Pengairan Bondowoso

Sebarkan artikel ini

BANYUWANGI, RADAR-X.net – Tembok penahan tanah (TPT) di kawasan Dam Rejo desa Alian kecamatan Rogojampi ambruk dihantam aliran sungai.

Hujan deras yang terjadi pada beberapa hari ini mengikis tanah di TPT tersebut dan mengakibatkan sebagian tembok hancur.

Hal ini justru Viral di berbagai media sosial jenis WhatsApp dan Tiktok yang menampakkan suatu pemandangan proyek baru berumur satu tahun sudah ambruk. Sabtu (03/03/2024).

Mengetahui beredarnya video tersebut, sontak beberapa awak media yang tergabung di Info Warga Banyuwangi (IWB) gerak investigasi ke lapangan guna memastikan bahwa informasi tersebut tidak hoax.

Namun setibanya di lapangan, awak media justru melihat kondisi bangunan proyek memang benar keadaannya ambruk.

Tidak hanya itu saja, bahkan dititik selain yang ambruk, beberapa fisik sudah mulai pecah tembus dan kemiringan mencapai 25° sedangkan renggang antar bangunan sudah mulai nampak jelas. Disinyalir dalam hitungan hari/Minggu akan terjadi ambruk susulan.

Sedangkan menurut keterangan warga sekitar bangunan yakni inisial LS’, proyek tersebut selesai pengerjaan pada 14 Desember tahun 2022 tahun lalu sekarang malah ambruk, tidak tidak di perbaiki.

“Ini selesai pengerjaannya kurang lebih satu tahun mas, mungkin ambrol dikarenakan sepanjang bangunan ini tidak ada penahan atau sandarannya, jadi mudah untuk ambruk.” Ujarnya.

“Kami rasa kalau tidak diperbaiki secepatnya akan terjadi kerusakan yang fatal.” Kata LS’ sambil berharap agar ada tindakan pembenahan terhadap dinas yang terkait.

Terlihat dalam foto profil, tinggi bangunan hampir mencapai 4 meter, sementara untuk ketebalan bagian bawah 1 meter, namun ketebalan bagian atas hanya mencapai 60 cm.

Namun, menurut sebagian pemerhati teknis pekerjaan bangunan, mengungkapkan bahwa diduga bangunan tersebut tidak sesuai tehnis.

“Dari nilai ketinggian, jika ketinggian keseluruhan bangunan itu mencapai kurang lebih 4 meter, maka dasar bangunan dibuat lebar 1 meter setengah, tidak cukup itu saja, kalau melihat dari bangunan yang dibahas hari ini, posisi bangunan perlu pakai sandaran, sehingga bangunan tetap kokoh dan tidak mudah ambrol seperti bangunan proyek ini.” Jelas Eko.

(Fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page