|
Warga desa Sambimulyo saat tour “Dengan Jalan Wangkit Amoh”. (Foto:Dafid) |
BANYUWANGI, radar-x.net – Antusias Masyarakat untuk mengikuti kegiatan sepeda sehat yang diselenggarakan oleh kelompok Masyarakat yang iventnya mirip seperti kegiatan milik Kabupaten, yaitu Tour Banyuwangi Ijen, melalui jalan yang mulus tanpa ada lubang sedikitpun, namun beda dengan penyelenggaraan kali ini, mereka melewati jalan yang berlumbang dan tidak beraspal alias jalan tanah bercampur batu yang belum pernah diperbaiki, kegiatan ini dinamai “Tour De Jalan Wangkit Amoh” karena jalan yang akan dilalui melintas di empat batas Desa yaitu Bulurejo, Temurejo, Seneporejo, Sambimulyo yang rata-rata jalannya rusak dan perlu perhatian Pemerintah, pada Minggu (24/09/2017).
Pasalnya, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Masyarakat Desa Sambimulyo yang dipanitiai oleh tokoh pemuda Andik Santoso, dengan jarak tempuh sejauh 10 kilometer. Start dari Balai desa Sambimulyo melintas ke batas empat desa dan kembali ke jalan raya Sambimulyo, peserta didominan para petani dan warga desa setempat itu yang sengaja mereka ikut agar tau jalan desa mereka memang betul-betul butuh perbaikan, setelah acara berakhir kegiatan dilanjutkan dengan berbagai hiburan dan seremonia panitia dan tamu undangan.
“Kami sengaja buat acara ini dengan tujuan agar pemerintah Desa maupun Kabupaten segera memperbaiki jalan yang berbatas dengan desa lain biasa di sebut “jalan wangkit”, karena selama ini tanpa ada perbaikan dan kalau perlu dibuatkan Perda untuk memperjelas pembagian pembangunan yang ada dibatas-batas desa, agar masyarakat juga ikut merasakan pembangunan,” ujar Andik Santoso ketua panitia penyelenggara.
Sementara Wintoyo kepala desa Sambimulyo menjelaskan, terkait ivent tersebut, Masyarakat menginginkan agar jalan lintas perbatasan didesanya cepat diperbaiki.
“Memang selama ini belum pernah diadakan musyawarah dengan desa-desa lain, tapi selanjutnya kita akan segera kordinasi untuk membahas pembangunan terutama jalan yang melintas dibatas desa,” jawabnya.
Ditambahkan oleh Didik Joko Suhono camat Bangorejo, ”kegiatan ini sebenarnya hanyalah aspirasi Masyarakat, yaitu wujut permohonan masyarakat agar menjadi perhatian, karena jalan wangkit atau jalan batas ini jalan untuk mengakses ke pertanian, nanti dalam rapat tingkat kecamatan saya akan usulkan pembanguanan jalan produksi agar bisa diperbaiki,” tuturnya.
Menurut warga setempat Fatwa, bahwa jalan lintas batas sejak dulu belum pernah ada perbaikan, “dengan acara ini semoga bisa membawa perubahan agar warga pinggir batas bisa beraktifitas seperti yang lain, selain akses pertanian jalan itu juga akses untuk anak sekolah Madrasah Ibtidaiya (MI). (Dafid Firmansyah)