Sedekah Bumi Desa Patrol Lor Berlangsung Meriah

- Penulis Berita

Kamis, 3 Januari 2019 - 15:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INDRAMAYU, radar-x.net – Pemerintah Desa Patrol Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu gelar acara adat budaya sedekah bumi, yang bertempat di kantor desa patrol lor, Senin (31/12/2018).

Acara tersebut dihadiri Teguh Budiarso, S.Sos.,M.Si., Camat Patrol,Ormas,Tokoh masyarakat dan warga sekitar, sebagai hiburan untuk masyarakat, panitia pelaksana turut menggelar hiburan wayang kulit Wiku Suwara semalam suntuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasim salah satu tokoh masyarakat yang menghadiri acara tersebut, memberikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada pemerintahan desa setempat yang melaksanakan acara sedekah bumi.

“Saya memberikan apresiasi kepada pemerintahan desa yang tidak lupa dengan budaya nenek moyang kita, yaitu adat budaya jawa. Salah satunya adalah sedekah bumi yang merupakan wujud dari rasa syukur kita kepada yang maha kuasa, sehingga kita tidak lupa diri dan di harapkan kedepannya para petani mendapatkan panen yang melimpah,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan H. Samin, warga sekitar yang menghadiri acara adat budaya sedekah bumi dan pagelaran wayang kulit tersebut. “Acara sedekah bumi setiap tahun di gelar di desa kami, dan untuk hiburannya seperti biasa wayang kulit semalam suntuk. Saya warga sini merasa senang dan bangga memiliki kuwu yang tidak lupa dengan budaya atau tradisi nenek moyang. Saya sebagai warga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintahan desa yang sudah menggelar acara sedekah bumi dan memberi kami hiburan wayang kulit,” katanya.

Baca Juga:  PERBUMMA Adat Nusantara, Matangkan Konsep Salatiga Menyapa Dunia, Persiapan Festival Vanili Nusantara

Ketika di temui di sela sela kegiatannya, H. Sulaiman NK, Kuwu Patrol Lor mengatakan, bahwa tradisi sedekah bumi ini, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu.

” Ritual sedekah bumi ini biasanya dilakukan oleh mereka pada masyarakat jawa yang berprofesi sebagai petani, nelayan yang menggantunggkan hidup keluarga dan sanak family mereka dari mengais rezeki dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi,” paparnya.

Bagi masyarakat Jawa, lanjut Kuwu, khususnya para kaum petani dan para nelayan, tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedakah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu. Upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya Jawa.

Sulaiman juga menjelaskan, bahwa pada acara upacara tradisi sedekah bumi tersebut umumnya, tidak banyak peristiwa dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Hanya saja, pada waktu acara tersebut biasanya seluruh masyarakat sekitar yang merayakannya tradisi sedekah bumi membuat tumpeng dan berkumpul menjadi satu di tempat sesepuh kampung, di balai desa atau tempat-tempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut.

Baca Juga:  Bupati dan Kapolres Hadiri Peletakan Batu Pertama Musholla Baiturrahman

“Setelah itu, kemudian masyarakat membawa tumpeng tersebut ke balai desa atau tempat setempat untuk di doakan oleh sesepuh adat. Setelah di doakan oleh sesepuh adat, kemudian kembali diserahkan kepada masyarakat setempat yang membuatnya sendiri. Nasi tumpeng yang sudah di doakan oleh sesepuh adat setempat kemudian di makan secara ramai-ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi itu. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi tumpeng tersebut yang membawanya pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing,” jelasnya. (Nas)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Puasa Tinggal Hitung Hari, Lebaran Tiba, Ini Ungkap Rahmanto Muhidin
DPRD Apresiasi Pasar Penyeimbang di Murung Raya, Tekan Inflasi Daerah
PEMDes Jambangan: Selamat Hari Idul Fitri 1445 H/2024
Memperkuat Transparansi, Terpampang Baliho APBDes Tahun 2024 & Laporan Realisasi Desa Wonoayu Tahun 2023
Puan Maharani Akan Berikan Ketua DPR ke Said Abdullah Dan Disiapkan Tiket Capres 2029, Ini Alasannya
PEMDes Wonoayu Bagikan BLT DD 3 Tahap Sekaligus
Pengendalian Hama Tikus Sawah Oleh Gapoktan dan Pemerintah Desa Wonoayu
Dipanggil Polda Jatim Terkait Pemalsuan Dokumen, Begini Tanggapan AKBP Jazuli
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:34 WIB

PEMDes Jambangan: Selamat Hari Idul Fitri 1445 H/2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 20:38 WIB

Memperkuat Transparansi, Terpampang Baliho APBDes Tahun 2024 & Laporan Realisasi Desa Wonoayu Tahun 2023

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:07 WIB

Pengendalian Hama Tikus Sawah Oleh Gapoktan dan Pemerintah Desa Wonoayu

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:00 WIB

DPPKB Aceh Tenggara Akan Launching Program RDK di 20 Desa

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:55 WIB

Pj. Bupati Batu Bara Ajak Masyarakat Sukseskan Bulan Bakti Timbang Balita

Kamis, 28 Maret 2024 - 11:59 WIB

Pj. Bupati Nizhamul Promosikan Budaya dan Wisata Batu Bara ke Kancah Internasional

Kamis, 28 Maret 2024 - 11:21 WIB

Secara Simbolis Pj Bupati Bondowoso Di Dampingi Sekda Serahkan Bantuan Benih Padi

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:34 WIB

Pj Bupati Bondowoso Launching Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi Srikandi

Berita Terbaru

Pemerintahan

PEMDes Jambangan: Selamat Hari Idul Fitri 1445 H/2024

Kamis, 28 Mar 2024 - 22:34 WIB