JEMBER, radar-x.net – “Kami masih dibawa kuli bangunan, honor 300 ribu tidak cukup, dimana hatimu Bupati dr. Faida. Honorer pahlawan tanpa tanda jasa yang nyata.” Itulah beberapa penggal tulisan yang dibawa mereka dalam berorasi yang dilakukan ribuan para GTT dan PTT. Bahkan mereka berkumpul menjadi beberapa titik sambil menggelar tahlil dan baca Al-Qur’an serta bersholawat.
Ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT), menggelar orasi dikantor PGRI cabang Jember, Senin (23/10/17) siang. Mereka menuntut Bupati dr. Faida MMR, segera terbitkan SK bagi mereka yang hingga saat ini masih belum jelas sama sekali, bahkan mereka sudah bekerja bertahun-tahun, dari 5 hingga 15 tahun hanya di gaji insentif 300 ribuan.
Kordinator lapangan Tohadi pada sejumlah media mengatakan, “Kami ingin menuntut hak yang belum di berikan pada kami, sesuai Permendikbud Nomer 26 tahun 2017, dan itu seharusnya sudah dijalankan Bupati, masak hingga saat ini kami masih di beri insentif 300 ribu saja, masak perangkat desa saja sudah mendapat SK Bupati, sedangkan kami belum.” Tegasnya.
Semua persoalan, kata Tohadi lebih lanjut, sudah di atur oleh Permendikbud No 26 tahun 2017, Bupati segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) terkait hal di atas tersebut, sehingga para GTT dan PTT menerima hak yang layak dan sesuai UMK, bahkan hingga saat ini kami masih dibawah buruh kuli bangunan.
“Kalau persoalan ini tidak segera ditindaklanjuti oleh Bupati, maka kami akan turun lebih banyak lagi, bahkan akan menggelar demo lebih besar, untuk saat ini PGRI masih memfasilitasi pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, dan menunggu hasil induk organisasi memperjuangkan anggotanya.” Tandas Tohadi.
![]() ![]() |
(GTT) dan (PTT), saat menggelar orasi dikantor PGRI cabang Jember. |
Pantauan media radar-x dilokasi, para GTT dan PTT telah berkumpul sejak pukul 8.00 WIB dikantor PGRI, bahkan mereka rela berjam-jam menunggu ketua PGRI masih kordinasi dengan Dinas terkait, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan (Diknas), bahkan mereka mengancam akan turun lebih banyak lagi apabila segera tak di akomodir oleh Bupati.(Bas/Dik/Rul)