Gus Nur, saat memberikan santunan anak yatim-piatu. |
BANYUWANGI, radar-x.net – Yayasan Pondok Pesantren Jagad sholawat Bagorejo Srono Banyuwangi, menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah dengan momentum ahir bulan (30 Muharram) sebagai hari lebaran anak yatim, diisi dengan pemberian santunan terhadap anak yatim piatu dari sekitar Yayasan Ponpes jagad Sholawat Desa Bagorejo, Srono Banyuwangi. Jum’at (20/10/2017).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut menambah suasana menjadi lebih hidup dan berwarna dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, membuat detak takjub bagi para pengunjung yang menghadiri acara tersebut.
Kyai Nur Wahyu Hafifi atau yang akrab di panggil Gus Nur dalam sambutannya menyampaikan, “mudah-mudahan seluruh santri dan jamaah maupun alumni ikut serta berjuang membesarkan pesantren agar kedepannya pesantren ini semakin maju dan berkembang seperti Pesantren modern lainnya. Disisi lain marilah kita menjadi manusia yang bermanfaat buat manusia yang lain di saat sudah ber kumpul dalam masyarakat Umum untuk mengamalkan ilmu yang sudah di dapat di pondok Jagad Sholawat.” paparnya.
Sementara itu, Pengasuh ponpes jagad sholawat berharap penuh kepada santri dan jamaahnya untuk menjadi santri yang cerdas, dan memiliki etika dan sopan santun Berahlak Karimah. Untuk itu, ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Ponpes yang diasuhnya.
“Lewat kegiatan santunan yatim piatu ini, saya berdoa semoga Allah menjadikan santri dan jamaah Yayasan ponpes jagad sholawat menjadi santri yang cerdas dan berakhlakul karimah”, tutupnya.
Acara memperingati Tahun Baru Islam diisi dengan ceramah agama yang diisi oleh KH. Saibani pengasuh ponpes Nurul Iman dari Sukojati kecamatan Blimbingsari, yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, dan Pimdes, Babinsa, Bhabinkamtibmas juga dihadiri oleh beberapa pejabat setempat, serta Kepala Lingkungan Ketua RT dan RW setempat.
Dalam mauidhoh hasanahnya KH. Syaibani menyampaikan, di bulan muharam ini bila kita taubat InsyaAllah diterima oleh allah di bulan muharam, seperti kisah cerita Nabi Ibrahim disaat di bakar oleh Namrud tepat di bulan Muharam.
“Maka bulan Muharram inilah bulan penuh peristiwa sejarah peradaban manusia, di bulan muharam ini marilah kita dekatkan hati kita kepada Allah, insyaallah urusan kita akan di permudahkan oleh Allah. Namum sebaliknya, apabila kita jauh pada Allah maka akan dipersempit urusan kita oleh Allah.” Pungkasnya.(Dafid Firmansyah)