GOWA, radar-x.net – Masyarakat perlu memahami sosok seorang propesi wartawan dan keberadaannya, pentingnya menjaga citra dan intergiritas wartawan harus taat dan patut terhadap Etika sesuai UUD tentang PERS.
“Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai sebuah kegiatan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit dan menulis untuk surat kabar atapun majalah bisa juga lewat media online.
Jurnalis adalah bidang propesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian atau kehidupan sehari-hari pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan pengkajian secara berkala dengan menggunakan sarana sarana penerbitan pemberitaan yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada Senin 21 Oktober 2019, berkumpul jurnalis Komunitas “Tenda Biru”, jurnalis handal seperti Darwis Ham (pimred pensil rakyat) Rapiuddin dengan Tantu (Aktifis pematik) dan Hariadi dengan Talli (jurnalis handal skrinews) ketiganya yang kami anggap senior selalu mengingatkan bahwa seorang jurnalis sejati wajib untuk terus menerus menjadi seorang pembelajar dalam arti harus terus belajar tanpa mengenal batas usia.
“Perubahan yang kini terjadi di semua lini begitu cepatnya, hingga membuat propesi ini harus mengikuti perkembangan zaman era dulu dengan sekarang jauh beda ketimbang tahun 2004 ke bawah,” cetus Darwis jurnalis senior.
Inilah komunitas “Tenda biru” tempat ngopi para pegiat propesi LSM dan PERS yang tentunya diharapkan sebagai tempat bisa mengedukasi masyarakat dalam memberikan saran dan pendapat khusus LSM dan pegiat PERS jurnalis mampu memberikan informasi yang akurat, kredibel dalam menyajian pemberitaan baik berita dalam bentuk cetak maupun berita online.
“Semangat sekaligus tanggung jawab propesi masing-masing pihak, tentu saja bukan hal yang mustahil untuk meraih sukses yakinkan dengan kerja secara propesional,” tegas Rapiuddin dg tantu. (Muldhani)