PURUK CAHU, RADAR-X.net – Pemerintah Kabupaten Murung Raya, 4 hari yang lalu usai gelar rapat seminar perencanaan membangun Rumah Betang termegah dari 13 kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal tersebut tentu didukung oleh masyarakat dan para tokoh Adat, oleh kerena Huma Betang yang akan di bangun oleh Pemerintah Daerah tersebut, Berfungsi sebagai Pusat Budaya, Edukasi, wisata, selain itu memang ciri khas Tradisional Budaya Adat.
Rencana itu dipaparkan panitia dari Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Murung raya, melalui Seminar Pembangunan Huma Betang. Dengan Tema ‘Pembangunan Huma Betang Yang Terbesar, Terunik dan Terindah, Berfungsi Sebagai Pusat Budaya, Wisata Edukasi, Mesium’.
Kegiatan acara perencanaan bangun huma Betang Adat tersebut, berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Murung raya, Rabu (8/9/2021).
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Likon, SH.MM, menyampaikan, seminar tersebut dilaksanakan dalam rangka membahas berbagai masukan, usul, saran, pendapat dan pandangan dari para pakar sebelum proses pembangunan Huma Betang dilaksanakan.
“Dengan tujuan seminar ini agar terdapat sasaran yang diinginkan, yaitu pembangunan Huma Betang Kabupaten Murung raya yang Terbesar, Termegah, Terunik, Terindah sebagai pusat budaya dayak, penelitian dan pariwisata edukasi dan Mesium di Kabupaten Murung raya,” Ungkap Likon.
Sementara itu, Bupati Murung Raya, Drs. Perdie M. Yoseph yang juga sebagai Ketua Umum DAD Murung raya, mengatakan, acara seminar Huma Betang ini tidak hanya cukup mendapatkan ide-ide cemerlang. Tetapi bagaimana mendorong percepatan pembangunan daripada Huma Betang tersebut.
“Sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama di masa jabatan saya sebagai Bupati akhir tahun 2023 nanti, pembangunan Huma Betang ini sudah bisa tuntas.” Kata Perdie.
Menurut Perdie, perencanaan bangun huma betang ini, Tentu kita harus fokus dan serius serta mengoptimalkan segenap potensi yang ada, bersinergi semua pihak sehingga nanti bisa kita aktualisasi sebagaimana yang diharapkan kita bersama,” ungkap Perdie, saat menghadiri seminar huma betang.
Hadir dalam kesempatan itu, dihadiri lansung Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor, S. Sos, Wakil Ketua I DPRD Murung raya, Likon, SH. Danramil 07 Puruk Cahu, Lettu M. Saroni, Kepala Dinas PUPR, Paulus Karya. Manginte, Kepala Disperkimtan, Markudius Dani, Kepala Disparpora, Sarwo Mintarjo, serta Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Murung raya, Bertho Kuling Kondrat, turut menghadiri.
Dalam seminar zoom tersebut itu juga diikuti oleh Prof. Dr. Kumpiyadi Widen, MA, Filosofi Huma Betang, Dr. Ir. Ngakan Ketut Acwin Dwi Jendra, ST, SDs,MA,IPU, ASEAN Eng, Seniman ukir rumah adat Bali Universitas Udayana Bali, Manamping Girsang, Seniman Ukir Kayu dari Jepara, Pendiri PT Gabe Internasional, Ir Syahrozi, MT, Konstruksi rumah tradisional Betang dari Universitas Palangka Raya, Dinar Ari Wijayanti, IAI, Arsitektur Jakarta: Perencanaan Landscape Pembangunan Huma betang dan I Wayan Kariasa, SH, Pembangunan rumah adat kaitannya dengan wisata dari ketua PHRI Bali.
Perencanaan pembangunan, FILOSOFI Huma Betang yang direncanakan oleh Pemkab Mura tahun depan, tentu di dukung oleh masyarakat dan para tokoh Adat, oleh karena (Huma betang yang artinya Rumah dalam bahasa Dayak Ngaju) Betang adalah mengedepankan Musyawarah Mufakat, Kesetaraan, Kejujuran dan Kesetiaan.
Rumah Betang atau di sebut Bahasa Adat Dayak Kalteng, (Huma betang, masih menjadi pedoman dan diteladani oleh masyarakat yang hidup di Provinsi Kalimantan tengah. Bahkan huma betang tersebut untuk menyelesaikan konflik etnis antara Suku Dayak. ( Aswadi)