MADURA-SAMPANG, Radar x. net – Di era perkembangan kemajuan teknologi, menjadi daya tarik tersendiri dalam membangun kinerja supaya semakin mudah dan cepat secara sistematis, termasuk program yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Mulai saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang, Bekerjasama Dengan Bank Jatim, akan menerapkan sistem pembayaran non tunai,
Kini bagi konsumen yang melakukan Uji Kir bisa melakukan transaksi pembayaran melalui aplikasi M-banking, Gopay, Shopee pay, dan Ovo. Serta untuk konsumen menggunakan Bank apa saja bisa,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan oleh Mamik Susriniwati, Ka. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Sampang. Saat dikonfirmasi oleh media pada Selasa 21/06/2022.
“Kita tidak boleh ketinggalan lagi, karena sekarang sudah era teknologi semua, jadi kita harus mengikuti perkembangan ini dengan memanfaatkan teknologi,” ucapnya.
Mbak Sus, senantiasa karib disapa. pihaknya menjelaskan bahwa sistem tersebut merupakan upaya perlahan dari peneerapan sistem guna untuk menghindari adanya Pungutan Liar (Pungli) dan menjaga adanya Calo di sekitar Dishub Kabupaten Sampang.
Lebih lanjut Mbak Sus mejelaskan bahwa sistem pembayaran utuk uji kir melalui M-banking tersebut sudah mulai diterapkan dari tahun 2020 lalu, namun masih tidak maksimal dikarenakan tidak semua konsumen atau sopir mempunyai rekening Bank dan Aplikasi M-banking.
“Oleh karena itu, hal ini masih dalam tahap sosialisasi. Karena sampai saat ini pihaknya masih menerima konsumen yang melakukan pembayaran secara tunai.” Cetusnya
“Karena tidak semua sopir mempunyai rekening Bank dan Aplikasi M-banking, jadi kita masih juga melayani dengan pembayaran sistem tunai.” Ungkapnya
Terkait pembayaran melalui scan QRIS tersebut kata dia, pihaknya sudah mulai mensosialisasikan kepada masyarakat, selain mempermudah pembayaran karena bisa diakses melalui smartphone juga lebih transparan dan akuntabel.
“Kerena kalau M-Banking (QRIS) ini malah lebih enak, karena pelayanan mobile banking itu banyak,” jelasnya.
“Kalau tentang inisiatif, jujur kami awalnya termotivasi dari Kementerian, ketika kami ada penilaian di akreditasi,
Apalagi pembayaran non tunai sudah menjadi salah satu persyaratan untuk mencapai kenaikan level akreditasi kami yang awalnya B sekarang menjadi A,” terangnya.
“Kami berupaya semaksimal mungkin menghimbau kepada masyarakat untuk mempunyai M-banking dan sejenisnya supaya untuk kir selanjutnya sudah bisa pakai scan barcode,” pungkasnya.
Sementara, Moh Fatoni, warga Desa Jrengik Kabupaten Sampang, saat diwawancarai media ini diruang kantor setelah melakukan pembayaran uji kir, dirinya sangat mendukung sistem pembayaran tersebut. karena menurutnya sistem pembayaran melalui M-banking prosesnya lebih cepat dan lebih mudah.
” Saya sangat mendukung dan tidak merasa kesulitan melakukan pembayaran melalui M-banking, karena semua Bank bisa terbayarkan bukan hanya terproses satu Bank saja,” ucapnya.
“itu lebih membantu dan untuk percepatan pembayaran lebih enak, karena kita tidak usah menunggu kembalian, kita tinggal melakukan scanner sudah bisa terbayarkan sendiri,” imbuhnya.
Adapun alasan mendukung sistem tersebut lanjut dia, karena pihaknya tidak perlu repot lagi.
“kadang kita ketinggalan uang tunai, namun yang dibawa cuman Hp saja, kita gak kebingungan lagi harus cari uang, gak harus ke ATM jadi langsung bisa melakukan pembayaran melalui M-banking” tandasnya.
Perlu diketahui bahwa, semua transaksi yang melalui aplikasi M-banking, Gopay, Shopee pay, dan Ovo tersebut, yaitu langsung masuk ke rekening Kas Daerah (Kasda).
(Korwil Madura/Tim)