JAWA BARAT, radar-x.net – Pabrik mobil Nissan yang berdiri di Purwakarta, Jawa Barat, memang sudah tidak memproduksi mobil merek Nissan lagi. Terakhir, pabrik Nissan itu memproduksi mobil merek Datsun. Namun per awal tahun 2020, Datsun disetop produksinya sehingga pabrik tersebut tak memproduksi mobil lagi. Terkait hal itu Nissan Motor Co., Ltd, di Jepang resmi mengumumkan penutupan pabrik mobilnya di Indonesia.
Berdasarkan data asosiasi, produksi mobil Nissan pada 2018 hanya mencapai 3.468 unit atau merosot 70 persen dari tahun sebelumnya. Tercatat hanya 0,3 persen dari total produksi mobil di Indonesia. Saat pabrik Nissan hanya memproduksi mobil Datsun, merek lainnya untuk negara berkembang sekitar 2.596 unit produksi pada periode Januari – Juni tahun ini. Jumlah ini turun 72 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Diketahui, perusahaan asal Jepang ini telah melakukan perampingan global pada Juli lalu dan memangkas sebanyak 12.500 pekerja dalam tiga tahun ke depan. Rencana tersebut termasuk memotong 6.400 pekerja pada Maret 2020 di delapan basis produksi termasuk Indonesia sebagai langkah awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari detikOto, bahwa penutupan pabrik di Indonesia tersebut, diumumkan secara resmi oleh Nissan Motor Co. Hal itu diumumkan bos Nissan Motor Co. setelah Nissan merombak rencana bisnisnya untuk mencapai pertumbuhan dan stabilitas keuangan. Sebagai bagian dari rencana empat tahun tersebut.
Pasalnya, Nissan akan mengambil tindakan tegas untuk mengubah bisnisnya dengan merampingkan operasi yang tidak menguntungkan.
“Rencana transformasi kami bertujuan untuk memastikan pertumbuhan yang stabil, alih-alih ekspansi penjualan yang berlebihan. Kami sekarang akan berkonsentrasi pada kompetensi inti kami dan meningkatkan kualitas bisnis kami, sambil mempertahankan disiplin keuangan dan fokus pada pendapatan bersih per unit untuk mencapai profitabilitas. Ini bertepatan dengan pemulihan budaya yang didefinisikan oleh ‘Nissan-ness’ untuk era baru,” kata CEO Nissan, Makoto Uchida dalam siaran persnya.
Dalam rencana bisnisnya, Nissan akan merampingkan kapasitas produksinya sebesar 20% menjadi hanya 5,4 juta unit per tahun. Salah satunya adalah penutupan fasilitas manufaktur di Indonesia. Sementara pabrik mobil di Indonesia ditutup, Nissan akan berkonsentrasi pada pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal untuk pasar ASEAN.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi, memang telah memberikan pernyataan soal penutupan pabrik Nissan di Indonesia pada Maret lalu.
“Nissan telah memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di pabrik Nissan di Indonesia. Ini adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup rightsizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis. Kami akan terus bekerja dengan mitra Aliansi kami untuk memastikan footprint manufaktur di Indonesia,” kata Sekiguchi, dalam pernyataan resmi yang diterima media, Maret lalu.
Sekiguchi menegaskan, Nissan akan tetap eksis di Indonesia. Berhenti produksi bukan berarti merek asal Jepang ini hengkang dari pasar otomotif Indonesia.
Pabrik Nissan di Purwakarta, Jawa Barat, memang sudah lama tidak memproduksi mobil merek Nissan lagi. Pabrik itu diketahui sempat memproduksi mobil Nissan Grand Livina. Namun, setelah peluncuran Livina generasi terbaru yang juga kembaran Mitsubishi Xpander (Livina terbaru diproduksi di pabrik Mitsubishi sebagai bagian dari aliansi global antara Nissan dan Mitsubishi), pabrik itu hanya memproduksi mobil Datsun. Hingga akhirnya, Nissan resmi menyetop produksi mobil Datsun di pabrik tersebut awal 2020. (Jo/Red)