JAKARTA, radar-x.net – ‘Bro Rivai’, Merupakan perwira yang pernah melalui berbagai penugasan mulai dari tingkat operasional sampai pada tingkat kebijakan strategis. Karena terlahir dari tempaan di lingkungan akademik mulai dari universitas hingga di dunia militer, maka Ia diberi kepercayaan sebagai perwira akademik yang aktif dan banyak mewarnai kebijakan-kebijakan strategis di bidang pertahanan Negara.
Selain itu, puncak pengabdian tertinggi yang pernah diraih di lingkungan Ia bekerja selama ini adalah, telah berjasa ikut mendirikan perguruan tinggi yang tergolong prestigious di kawasan Asia Tenggara, yang kini disebut Universitas Pertahanan (UNHAN).
Atas prestasi luar biasa dalam merintis, mengembangkan, dan memajukan pendidikan di Indonesia, Ia menjadi salah satu penerima Medali Kepeloporan dari Presiden Republik Indonesia, ketika itu menjelang berakhirnya masa pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Abdul Rivai Ras, dilahirkan di Bone 24 September 1967, mengecap pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 11 Watampone, dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Modern IMMIM dan SMA Negeri 3 di Makassar, Sulawesi Selatan. Menyelesaikan pendidikan tingkat S1 di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Fakultas Teknik Arsitektur& Perencanaan.
Semasa kuliah, Ia cukup aktif dalam organisasi kemahasiswaan (pernah sebagai Wakil Ketua Senat Fakultas Teknik) dan aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Pada saat Ia lulus dari Unhas 1992,kemudianmengikuti pendidikan Perwira Karier ABRI Angkatan I. Didalam masa kariernya telah melanjutkan berbagai pendidikan kedinasan militer dan non militer baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pendidikan militer tertinggi di TNI AL adalah Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut di Jakarta, dan pendidikan tertinggi di bidang pertahanan serta kepemimpinan keamanan nasional (Senior Manager in National Security Leadership) pada Elliot School of International Affairs, George Washington University, di Washington D.C. Amerika Serikat (AS) yang bila di Indonesia setara dengan kursus Lemhannas.
Pendidikan non militer program pascasarjana yang dilalui adalah, S2 Manajemen Operasional-Strategik, S2 Kajian Ketahanan Nasional, S2 Ilmu Politik Hubungan Internasional dan program doktoral (S3) Ilmu Politik dari Universitas Indonesia. Pendidikan luar negeri yang terhitung strategis telah diikuti antara lain, pernah di Clingendael Institute of International Relations dalam bidang Politik dan Resolusi Konflik di Belanda, studi kepemimpinan di Innere Fuhrung, Strausberg dan Berlin, Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Giessen University, Jerman, dan studi Kemaritiman dan Keamanan di Naval Post-graduate School (NPS) di Monterey-California, AS.
Secara umum, perjalanan karier dan penugasan di dunia militer relatif lengkap baik di bidang perencanaan, logistik, operasi dan intelijen. Pengalaman di tingkat kebijakan strategis juga cukup beragam, pernah sebagai struktural di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan yang membidangi analisa lingkungan strategis, kerjasama internasional dan kebijakan strategi. Selain itu, pernah mengabdikan diri di lingkungan Istana Kepresidenan atau di Kementerian Sekretariat Negara sebagai Staf Khusus Sekretaris Militer Presiden sekaligus sebagai struktural dalam urusan pengamanan khusus presiden. Untuk karier akademik juga cukup menonjol, yakni sebagai Dosen Pakar TNI di pascasarjana Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia sejak 2003 hingga saat ini, serta Dosen Tetap di pascasarjana Universitas Pertahanan dan Kepala Program Pascasarjana Studi Keamanan Maritim.
Abdul Rivai Ras, sebagai pemikir strategis di lingkungan TNI dan Kementerian Pertahanan, Ia juga sebagai narasumber di sejumlah Kementerian, antara lain di Menkopolhukam dan Kementerian Kelautan dan Perikanan disamping di lembagai TNI dan TNI AL sendiri. (MI)