BANYUWANGI, RADAR-X.net – Berbagai unggahan pemberitaan di media sosial yang membahas terkait dugaan Pembekuan SK milik Darman Ketua PGRI Banyuwangi yang sampai hari ini masih Aktif dan Pelantikan Sodiq S.Pd, sebagai Ketua PGRI yang baru, kini viral dan membingungkan masyarakat Banyuwangi. Kamis (22/02/2024).
Masyarakat kebingungan lantaran keterangan dalam pemberitaan dari media online teropong Indonesia.com, metrozone.net, targetnews, dan infopol.com disangkal oleh Sodiq melalui siaran langsung di JTV.
“Sebetulnya dari kedua pemberitaan itu yang benar yang mana, kita selaku masyarakat kebingungan ketika baca dan melihat tayangan di berbagai link berita.” Kata Siswanto netizen publik
Namun, dari beberapa keterangan yang disampaikan oleh Sodiq ke publik tersebut justru dibantah oleh ketua Aliansi Media LSM dan Advokat Banyuwangi Selatan (AMMBLAS).
Menurut Rofiq apa yang disampaikan oleh Sodiq sangat bertolak belakang dengan fakta yang terjadi di lapangan.
“Sabtu pagi sekali, rombongan aksi penolakan dari Ammblas, itu disebabkan akan dilakukannya pelantikan Shodiq, rombongan AMMBLAS langsung menuju UNIBA, namun sayangnya semua terkecoh, baik pihak Polsek kota maupun Polresta, atau mungkin memang sengaja di kecoh?, Munculnya sebuah surat yang isinya PEMBERITAHUAN kepastian TEMPAT namun Waktunya Gamang / tergantung. Surat nomor:223/R/F.1/UNIBA/11/2024,” ungkap Rofiq
“Sudah lah Pembahasan kita tidak perlu ke Kongres dulu, itu terlalu jauh saya rasa, terpenting sekarang saling membuktikan bay name Bay Data, apakah proses pemilihan itu di benarkan?!! Prosesnya yang kita bahas dulu maksud kami begitu.” Kata Rofiq
“Karena yang kami ketahui proses pemilihan terhadap Sodiq itu kami duga dipaksakan dan ditempuh melalui cara maladministrasi.” Tambah Rofiq
Sebab, lanjut Rofiq, “undangan yang di edarkan merupakan undangan Konsolidasi dari PAW Jatim, surat undangan dan undangan tersebut nomor: 128/UND/JTI/XXII/2024.
Nah, sementara yang bergulir, justru undangan itu dibuat kesempatan untuk dijadikan ajang pemilihan pembentukan ketua yang baru yaitu SHODIQ’, dan bahkan pemilihan serta penetapannya terkesan main petak umpet, kucing-kucingan dan dipaksakan begitu menurut kami.
“Pada intinya kami sebagai masyarakat yang peduli terhadap sehatnya menajemen PGRI Banyuwangi menginginkan proses itu dilakukan secara terang-terangan. Bukan tiba-tiba sudah terbentuk dan jadi ketua, kayak tukang sulap aja haha..” masak iya begitu, proses memilihan caleg dan capres saja tidak segampang itu kok, semua harus melalui prosedurnya terlebih dahulu tidak serta-merta ditetapkan jadi ketua.” Ungkapnya
“Kami perhatikan, pak Sodiq juga menyampaikan ke publik bahwa AMMBLAS ngotot, kami katakan disini memang kami ngotot katena tidak ada kejelasan terkait proses pemilihan dan pelantikannya, kalau memang salah satu SK ketua PGRI Banyuwangi di bekukan dan Kemenkumham menyatakan bahwa yang berlaku hanya salah satu coba buktikan seperti ada dokumennya itu aja.” Kupas Rofiq
Hingga pemberitaan ini tayang belum ada kejelasan dari pihak terkait provinsi Jawa Timur.
(Tim)