KH. Junaidi Albagdadi, bersama jajaran Muspika Sukowono. |
JEMBER, radar-x.net – Dalam rangka selamatan desa dan peresmian rumah Rakyat, tepatnya di desa Sukowono, Kec. Sukowono Jember, yang dihadiri Dewan Pengurus Pusat (DPP) yakni KH. Junaidi Albagdadi, Selasa (10/10/17) siang.
Pasalnya, selamatan desa Sukowono dan peresmian rumah rakyat tersebut, adalah salah satunya untuk menepis isu bahwa warga desa Sukowono terkoyak kotak menjadi berapa kelompok, padahal itu tidak benar dan hanya itu saja.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakapolres Kompol Edo Satya Kentriko, Wadan Secaba, KH. Junaidi Albagdadi, ketua DPD Jember rumah rakyat yang juga ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan seluruh jajaran Muspika Kec. Sukowono dan ribuan warga yang memadati lapangan Sukowono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPP rumah rakyat, KH. Junaidi Albagdadi mengatakan, “Kami sebagai dewan pengurus pusat di Jakarta, telah melakukan sinergi dengan Asosiasi Kepala Desa (AKD) yang notabene ketuanya adalah kepala desa Sukowono Zulkifli, bahkan mereka telah kami Lantik berapa bulan yang lalu di rumah makan Lestari,” terang pria asli Pancakarya Ajung ini.
Ia menambahkan, bahwa rumah rakyat tak memiliki kepentingan politik sama sekali, bahkan pihaknya membantu pemerintah dalam hal ini, yakni apabila tidak ada singkronisasi antara pemerintah dan rakyat maka dirinya akan menjadi mediatornya, bahkan ia siap membantu mencarikan solusi.
“Rumah rakyat ini hanya menjembatani antara pemerintah dan rakyat, bahkan apabila ada program dari pemerintah pusat dan tak menyentuh rakyat yang dibawa, maka kami siap menjadi pengawal dan mediatornya, dan kami siap memfasilitasi.” Tegas KH. Junaidi.
Ketua DPD rumah rakyat dan juga ketua AKD Jember, Zulkifli mengatakan, “setelah kami dilantik menjadi ketua DPD Jember di Lestari, terus kita bergerak dan bekerja, kami juga dengan rumah rakyat telah teruji di desa-desa, bahkan kegiatan semua ini ditanggung rumah rakyat, kami tak sepeserpun mengeluarkan anggaran sama sekali,” ujarnya.
Zulkifli menegaskan, bahwa kirab tumpeng tersebut adalah wujud syukur pada Allah yang maha kuasa, apa yang diberikan pada kita semua, dalam rangka selamatan desa, dengan berupa kegiatan mengundang anak yatim piatu, dan kegiatan dzikir dan pengajian.
“Kami tak terlalu mengharap anggaran dari pemerintah pusat, Provinsi dan daerah karena rumah rakyat ini yang telah memfasilitasi seluruh keperluan rakyat agar bisa dirasakan warga khususnya di desa.” Tegas Zulkifli.
Pantauan di lapangan, sejak berangkat dari rumah Kades, Zulkifli, Wakapolres, KH. Junaidi Albagdadi, Wadan Secaba di arak naik kereta kencana, di ikuti rombongan Kades yang memakai pakaian kerajaan dengan pengawalan ketat dari para pengawal kerajaan. Kirap tersebut berjalan hingga garis finis di lapangan Sukowono, bahkan dalam kirab tersebut juga ada tumpeng dan gunungan yang di isi seluruh hasil bumi, yang artinya mendapat pertolongan sang pencipta dengan hasil panen yang melimpah. (Bas/Dik/Rul)