GOWA, radar-x.net – Sekolah Menengah Pertama (SMP) satu atap Moncongloe kecamatan Pattalasang kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, menuai perbincangan publik. Pasalnya gaji pekerja tukang/buruh bangunan sekolah tersebut tidak dibayarkan.
Kejadian ini menimpa daeng Tawang, Pekerja tukang/buruh bangunan yang bekerja di proyek sekolah tersebut, rela di bawah terik panasnya matahari demi keberlangsungan hidup keluarganya dan berharap proyek sekolah cepat selesai.
Proyek perbaikan sekolah tersebut berasal dari swakelola Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bernilai Rp 160.000.000 (seratus enam puluh juta rupiah) yang di anggarkan di tahun 2017 dan dikelola oleh pihak sekolah.
Namun apa yang diharapkan daeng Tawang tidak seperti apa yang ia bayangkan, proyek sekolah sudah rampung ia tak mendapatkan hasil, malahan gaji sebesar 8,5 juta selama ia bekerja di proyek sekolah itu tidak dibayarkan.
“Selama saya bekerja di proyek sekolah itu, saya tidak di kasih gaji, dan saya sudah menemui pihak sekolah untuk menanyakan dan meminta hak saya (gaji), tapi pihak sekolah tidak menanggapinya, pihak sekolah cuman berkata ke saya kalau pihak kami sudah tidak ada lagi urusan masalah gaji tukang/buruh karena gaji tukang/buruh pihak kami sudah bayarkan semua ke pemborongnya,” ucap Daeng Tawang ke awak media.
Terkait hal tersebut radar-x.net menemui Mustamin SPd, yang memjabat sebagai kepala sekolah sekolah menengah pertama (smp) satu atap Moncongloe pada Jum’at (16/3/18), untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut.
Kepala Sekolah SMP satu atap Moncongloemembenarkan kejadian itu, “adanya tukang/buruh yang bekerja di proyek sekolah saya tidak dibayarkan gajinya, jika ada kejadian seperti itu tentunya pihak kami sudah tidak bertanggung jawab, karena gaji tukang/buruh pekerja pihak kami sudah bayarkan semua ke pemborongnya daeng Yonri,” ucapnya.
Sungguh Sangat disayangkan kejadian yang menimpa daeng Tawang, padahal dana DAK Tahun 2017 peruntukannya adalah dana swakelola. Patut diduga, bahwa kepala sekolah SMP satu atap Moncongloe meraih untung. Pasalnya, ada pihak ketiga termasuk gaji tukang/buruh yang tidak dibayarkan.
Harapan kami agar bupati gowa segera turun tangan, agar dapat menindak oknum yang nakal tersebut. (Muldani)