SAMPANG, radar-x.net – Tempat pendidikan merupakan salah satu instansi yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, maka dari itu seorang guru adalah panutan yang pas bagi semua siswa yang sedang menuntut ilmu ditempat dimana seorang guru mengajar.
Tetapi apalah daya bila seorang guru disalah satu tempat pendidikan kurang berperan aktif dalam mendidik murid-muridnya.
Seperti yang telah terjadi di Sekokah Dasar Negeri (SDN) Prajjan 1 dan 2, desa Prajjan Kecamatan Camplong kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, dimana para siswanya terlihat terlantar saat jam kelas tanpa pantaun dan bimbingan dari seorang guru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya, banyak murid-murid setara SD yang berkeliaran bebas, sehingga masyarakat merasa resah karena anak-anaknya berkeluyuran bebas di saat jam sekolah.
Dari hasil penelusuran awak media radar-x dilapangan pada Jum’at pagi 14/08/2020, benar adanya apa yang disampaikan Masyarakat pada kami bahwa guru dari SDN Prajjan 1 dan 2 dinilai kurang bertanggung jawab.
“Ya betul mas…! Sekolah ini tempat anak saya menuntut ilmu, tetapi dimasa new normal ini anak saya belum pernah mendapatkan pelajaran sistem di luar jaring (Luring) apalagi untuk belajar secara private,” kata salah satu Wali murid SDN Prajjan.
Wali murid yang enggan disebut namanya itu menambahkan, gara-gara ketidak disiplinan dari seorang guru maka anak-anak dan Kami sendiri merasa resah.
Semantara Ahmad Ciptiadi Kepala Sekolah SDN Prajjan 1 dan 2 desa Prajjan saat dikonfirmasi oleh media ini, pihaknya membantah apa yang disampaikan oleh Masyarakat tentang semua tudingan itu. Jum’at 14/08/2020
“Bukan seperti itu mas…! Kata Ciptiadi, semua guru sudah saya kerahkan untuk datang kerumah masing-masing untuk memberikan bimbingan belajar. Namun saat ditanya buktinya, pihak sekolah masih belum bisa melakukan Printout bukti-bukti dilapangan, karena masih nunggu izin dulu dari atasan, tetapi kalau videonya,” ungkapnya.
Secara terpisah, Wahid Kepala desa Prajjan Kecamatan Camplong kabupaten Sampang mengiyakan kalau wali murid dari SDN Prajjan 1 dan 2 sedang ramai membicarakan masalah pembelajaran untuk anak-anak mereka.
“Kami selaku Kepala desa Prajjan, juga merasa tidak tenang dengan keberadaan ini. Dan semoga saja masalah ini cepat selesai,” harap Wahid. (MK)