|
Foto : Rull, |
JEMBER – Ketua Dewan perwakilan rakyat daerah(DPRD) Jember, Thoif Zhamroni, dan seluruh ketua Komisi, tidak menghadiri undangan dari Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Jember, terkait pemaparan Rencana pembangunan jangka menengah daerah(RPJMD) Jember, lima tahun kedepan kepada publik, di kantor diklat BKD samping GOR Kaliwates Jember. Kamis (09/06/2016).
Acara pemaparan RPJMD kepada publik, tentang 22 program janji Bupati saat kampanye lalu, yang di kemas dengan Forum konsultasi publik ini, selain di hadiri Bupati dr. Faida dan Wabup KH. Muqit Arief, juga di hadiri seluruh SKPD, Camat, Lurah/Kades dan dari berbagai instansi di Jember.
Acara pemaparan 22 program kerja bupati tersebut kepada publik, tak di hadiri DPRD dan Komisi karena di duga ada yang tidak sesuai aturan yang ada, bahkan terkesan memang di sengaja, dan di olor-olor waktunya pada saat itu.
Bupati dr. Faida, kepada sejumlah media mengatakan seputar pencairan Anggaran Dana Desa(ADD) yaitu ; “Ada 78 desa yang telah mengajukan ke pemkab, dan 27 desa telah memenuhi sarat dan sekarang ada di bagian keuangan supaya cepat dicairkan, dan sisanya masih di bagian Pemerintahan Desa(PemDes),” jelasnya
Hal itu tidak benar, Bupati dikabarkan menghambat pencairan dana desa tersebut, apalagi ini menyangkut menghadapi lebaran. “Bupati mengharap semua 248 desa bisa cepat melengkapi semua persyaratan yang ada, supaya bisa cepat dicairkan di bagian keuangan.” tegasnya
Salah satu anggota Dewan dari Golkar, H. Rachmad Fachkurniawan mengatakan. “Karena kurangnya komunikasi politik Bupati Faida dengan Dewan perwakilan rakyat daerah(DPRD) Jember, sehingga terjadila seperti ini, yaitu miskomunikasi, misalnya, di dalam aturan permendagri No. 54 tahun 2010, pasal 61 ayat 2 itu yang benar, selambat lambatna 10 Minggu sejak dilantik Bupati dan wakil, ini kan sudah terlambat semua, kalau telah begini siapa yang salah, apakah DPRD atau Pemkab? seharusnya Bupati banyak membangun komunikasi yang baik lagi.” paparnya
“Ma’af, kalau pendahulu selalu ada komunikasi dua arah sehingga bisa terjalin dengan baik, karena ini menyangkut anggaran dan hajat orang banyak.” imbuhnya
“Ke depan di harap Bupati lebih baik lagi dan insten membangun komunikasi dengan DPRD karena ini menyangkut kepentingan rakyat Jember, bukan DPRD dan Pemkab saja, atau orang per orang.” tandasnya
Pantauan Radar-x.net, saat acara pembahasan kepada publik, di aula diklat BKD area GOR Kaliwates, yang dihadiri ratusan undangan mulai jajaran SKPD, Camat sampai Lurah/Kepala Desa(Kades) dan tak bisa di sebutkan satu persatu, sangat antusias sekali mendengarkan pemaparan Bupati Faida, dan acara di lanjutkan pembagian menjadi 3 komisi.(Rul)