Koronavirus adalah virus dari familaCoronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).
Struktur tubuh virus (virion) ini terdiri dari membran, selubung lipid bilayer (envelope), glikoprotein yang menyerupai paku (spike), genom RNA positif, dan protein nukleokapsid.
Glikoprotein koronovirus dapat berikatan dengan glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai terjadinya infeksi.
Koronavirus diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, mulai dari kelelawar hingga manusia, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan pada spesies avian (burung).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karya seni komputer dari partikel Human coronavirus. Coronavirus dinamai sesuai dengan corona (mahkota) pada permukaan protein (titik-titik luar) yang digunakan untuk menembus sel inangnya. Begitu berada di dalam sel, partikel virus (virion) menggunakan mesin sel untuk mereplikasi diri.
Virus di balik wabah di China masih diteliti oleh otoritas kesehatan dan peneliti. Tetapi coronavirus bukanlah hal baru.
Coronavirus adalah kelompok besar virus yang menyebabkan penyakit seperti pilek dan infeksi saluran pencernaan, dan penyakit yang lebih baru termasuk SARS (sindrom pernafasan akut akut) dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah).
Dikutip dari compas.com, menurut Irani Thevarajan, seorang dokter penyakit menular di University of Melbourne, mengatakan bahwa orang yang terjangkit virus ini biasanya mengalami gejala, seperti demam dan kadang-kadang disertai gangguan pernapasan.
“Batuk, napas pendek, sakit tenggorokan, pilek. [Gejalanya] agak mirip dengan flu biasa tapi jelas lebih parah,” kata Thevarajan.
Apa bedanya dengan SARS dan MERS?
SARS adalah salah satu cabang coronavirus yang merebak di China di akhir tahun 2002 dan mewabah ke lebih dari 24 negara dan menewaskan lebih dari 800 orang.
MERS telah menewaskan lebih dari 850 orang sejak pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi tahun 2012.
Perbedaan antara SARS dan MERS adalah cara penularan virus ini.
Seorang ilmuwan sedang meniliti sampel dari orang yang baru pulang dari lawatan ke Korea Selatan yang terduga terjangkit MERS. Serangkaian tes dilakukan di National Institute of Health Department of Medical Sciences di Provinsi Nonthaburi, di pinggiran Bangkok, Thailand, 18 Juni 2015.
SARS adalah virus yang sangat menular dan mudah menyebar, kata Allen Cheng, ahli penyakit menular dan epidemiologi di Monash University.
MERS lebih banyak ditularkan dari manusia ke manusia yang berada dalam setting perawatan kesehatan.
Belum diketahui penyebaran coronavirus yang terbaru ini. (Red)