SEUNUDDON, radar-x.net – Para Geuchik di Kabupaten Aceh Utara khususnya Kecamatan Seunuddon, dikejutkan takkala membaca sebuah media online yang memberitakan bahwa kepala desa di Aceh Utara “mark up” harga spanduk.
Kamaruddin Ahmad, selaku Geuchik Alue Capli, Kecamatan Seunuddon, pada Rabu (6/11/17) menyatakan, pihaknya tidak terima dengan pemberitaan media online tersebut, karena menurut dia bagaimana bisa harga spanduk 100 ribu perbuah, sangat tidak masuk akal. Maka untuk itu Kamaruddin Ahmad meminta kepada media tersebut untuk menegur wartawan mereka jikalau tidak mau masalah ini berkepanjangan.
Awak media juga memantau salah satu percetakan ternama di Pantonlabu Nacara Studio, setelah berdialog dengan owner perusahaan tersebut betapa terkejutnya karena harga baliho atau papan informasi yang dipesan para geuchik di tiga Kecamatan di tempatnya berkisar Rp. 700.000,- sampai dengan Rp.1.200.000,-.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kamarudin menjelaskan, bahwa hal itu belum termasuk kaki baliho, dan kebanyakan para geuchik memesan tanpa kaki baliho tersebut. Awak media bertanya kepada pemilik perusahaan tersebut ukuran dengan harga yang selama ini menjadi pemberitaannya di media online untuk ukuran 240cm x 120cm Rp. 700.000,- 2×3 meter Rp. 1.000.000,- dan untuk ukuran 3×4 meter dengan harga Rp. 1.200.000,-.
“Jadi yang diberitakan oleh media online tersebut sungguh tidak masuk akal, bayangkan saja baliho atau papan informasi yang sudah dipasang bingkai dan triplek dengan harga Rp. 100.000,-,” tandas Kamaruddin.
Saat awak media mengonfirmasikan Camat setempat mengenai harga baliho tersebut, pak camat hanya bisa tersenyum.
Hal senada juga dikatakan oleh Camat, “gak mungkinlah harga baliho yang sudah terpasang bingkai kayu dan triplek harganya Rp. 100.000,-, kalaupun ada saya juga mau pesan baliho untuk kantor saya,” kata Camat seunuddon Fatwa Maulana sambil tersenyum.
Kamaruddin Ahmad sangat berharap kepada seluruh geuchik yang ada di kabupaten Aceh utara agar hendaknya jangan mudah terpancing dengan isu-isu semacam itu.
Ia juga menghimbau kepada seluruh geuchik di Kabupaten Aceh utara agar jangan segan-segan untuk membantah atas berita yang tidak benar kepada para pemimpin desa.
“Bila perlu laporkan saja ke aparat penegak Hukum, kepolisian tentang pemberitaan media nya yang tidak benar tersebut.” Tegasnya.
Sementara, saat awak media mengonfirmasikan ketua forum geuchik kecamatan Seunuddon, Ia juga membenarkan atas pemberitaan tersebut, dan tanggapan ketua forum geuchik tersebut sangat tidak etis kalau harga baliho atau papan informasi APBG seharga Rp. 100.000,-. Ia sangat menyesali atas pemberitaan di sosmed oleh sebuah media online, bagaimana tidak sebelum pembuatan papan informasi sang awak media tersebut datang untuk menyuruh buat papan informasi, setelah papan informasi terpasang masih saja ada masalah.
“Heran saya, maunya apa sich…. oknum tersebut.” Tandasnya (Anto)