MADURA-SAMPANG, Radar x. net – Sebagai Pemangku kebijakan dan pengemban amanah dalam menjalankan roda kepemerintahan di tingkat desa, PJ Kades Karang Gayam Musa’i, PJ Kades Karang Gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur, gelar silaturrahmi dengan warganya.
Gelaran silaturrahmi tersebut dilakukan oleh PJ. Kades Karang Gayam terhadap warganya, untuk memastikan situasi dan kondisi di desa kondusif, pasca terjadinya konflik sosial beberapa tahun silam.
Dalam kunjungannya Musa’i didampingi TIM 5, Bhabinkamtibmas Desa Karang Gayam, Tokoh Masyarakat. Rabu, 04/05/2022
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan media Radar x di Lokasi, PJ. Kades Karang Gayam mendatangi tiga rumah warga eks pengikut Tajul Muluk, diantaranya Keluarga Sadili, Keluarga Paidi, dan Moh. Bahri, semua bertempat tinggal di Dusun Nang Krenang Desa Karang Gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur.
Musa’i, PJ Kades Karang Gayam saat ditemui oleh media Radar x di Lokasi, mengatakan bahwa dirinya merasa mempunyai tanggung jawab atas ketentraman dan kesejahteraan di desa.
“Ya betul mas…! Saya bersama Tokoh Masyarakat setempat, seminggu sekali melakukan kunjungan sekaligus mendata warga yang tidak mampu untuk diajukan ke program Pemerintah agar mendapatkan bantuan sosial.” Ucap Musa’i
“Yang paling penting bagi kami adalah keamanan dan kedamaian kehidupan mereka dalam bergaul dengan Masyarakat setempat dalam memulai kehidupan di lingkungan baru, setelah sepuluh tahun lebih mereka tinggal di pengungsian Rusunawa Jemundo Sidoarjo Jawa Timur.” Lanjutnya
Musa’i berharap kepada semua Masyarakat Karang Gayam supaya tetap menjaga keutuhan ikatan silaturrahmi sesamanya.
Sementara ditempat yang sama H. Homseh dari TIM 5 menambahkan, pihaknya merasa punya tanggung jawab atas keamanan mereka, setelah kembali ke tempat tinggal semula.
“Sejak tahun 2019 lalu, kami dari tim 5 sudah melakukan musyawarah dengan orang-orang penting di Desa, Tokoh Masyarakat setempat, dan Pihak Pemerintah mulai dari Kepala Desa, Forkopimcam serta Forkopimda, dan juga minta pendapat dari Bupati Sampang.” Ujar H. Romseh
Saat disinggung banyaknya Kepala Keluarga yang pulang, H. Romseh menjelaskan bahwa ditahap pertama hanya ada tiga KK, untuk tahap selanjutnya masih dalam musyawarah.
“Untuk tahap awal ini masih tiga KK mas…! Sebenarnya semua pengungsi itu mau pulang, hanya kendala dan permasalahannya, mereka semua yang mau pulang masih belum punya tempat tinggal setelah terbakar di peristiwa silam.” Cetusnya
Terpisah, Ipda Andrik Soejarwanto SH, Kapolsek Omben saat dikonfirmasi membenarkan adanya monitoring oleh pihak Pemerintah terhadap situasi di desa.
“Kami selalu memantau kegiatan warga di desa, terlebih bagi warga Desa Karang Gayam, setelah adanya penjemputan oleh Pemerintah terhadap warga yang tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo.” Tutur ya di balik telpon selulernya
Andrik menjelaskan, bahwa pihaknya merasa punya tanggung jawab atas keadaan dan situasi serta kondisi di desa.
“Kami selalu melakukan penyisiran ke Desa-desa melalui Bhabinkamtibmas desa masing-masing, karena kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak kita inginkan, dan yang kami harapkan adalah situasi dan kondisi desa Aman, Damai, Tentram, dan Kondusif.” Pungkas Andrik
Hingga berita ini ditulis, dari Pantauan media ini, situasi dan kondisi di Desa Karang Gayam Damai, Aman dan Kondusif.
(KORWIL MADURA / TIM)