Scroll untuk baca artikel
Agro BisnisBerita

Yusniatin Akan Terus Berupaya Untuk Pengembangan Pengrajin Besek Melalui UMKM

50
×

Yusniatin Akan Terus Berupaya Untuk Pengembangan Pengrajin Besek Melalui UMKM

Sebarkan artikel ini
Yusniatin Akan Terus Berupaya Untuk Pengembangan Pengrajin Besek Melalui UMKM



BONDOWOSO, radar-x.net – Pembuat Kerajinan besek ikan adalah salah satu sumber penghasilan warga Desa patemon Kecamatan pakem Kabupaten Bondowoso. Dimana rata-rata warga Desa Patemon membuat besek sebagai pendapatan mereka sehari-hari. Setiap hari warga Desa setempat membuat besek dan menjualnya ke pengepul dengan harga Rp.30.000,- per 100 besek.

Dari harga besek semilai Rp.30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) lumayan sebagai salah satu pekerjaan yang bisa mendongkrak perekonomian warga dan bisa untuk membeli kebutuhan mereka sehari-hari. Bahan yang digunakan membuat besek pun sangat mudah didapat karna terbuat dari anyaman bambu.

Bermacam Ukuran besek yang dihasilkan, besek yang ukurannya besar akan lebih mahal dibandingkan besek yang berukuran kecil. Sehingga pembelian besek tidak hanya di Desa Patemon saja tapi sampai ke desa-desa yang ada di Kecamatan Pakem.

Salah satu pengrajin besek Suji (45), mengatakan bahwa, harga besek bisa turun jika para nelayan banyak yang tidak melaut atau berlayar di saat hujan, hal inilah yang akan berimbas terhadap penghasilan pengrajin besek.

“Jika ikan mulai berkurang, maka permintaan besek pun akan semakin sedikit, ini akan berdampak pada harga besek, sampai pengrajin harus menunggu permintaan pengepul,” kata Suju saat dimintai keterangan.

Hal Senada juga di sampaikan Yusniatin Kepala Desa Patemon, saat di konfirmasi team radar-x, Jumat (23/03/2018) di rumahnya mengatakan, bahwa sebagaian besar warganya adalah pengrajin besek sejak mulai dulu. Pemdes akan terus berupaya untuk pengembangan besek melalui UMKM, agar pengrajin baik individu maupun pengepul dapat bersaing melalui UMKM.

“Meskipun harga besek mengalami penurunan, warga Desa patemon tetap antusias membuat besek, karena bagi mereka besek adalah pekerjaan mereka sejak dulu menjadi mata pencaharian,” terangnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You cannot copy content of this page