(Foto:Ryo) |
PROBOLINGGO,radar-x.net – Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PK IPPNU) Nurul Jadid juga ikut menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan lomba Pildacil yang diselenggarakan pada Jum at (20/10/2017) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
“Setelah semua peserta menunjukkan kebolehannya diatas pentas, juri menentukan 3 pemenang dalam perlombaan ini. Salah satu pemenang yang menjadi sorotan publik adalah Ananda Sofiatuz Zahro, siswi MI Mikrojul Ulum Jember. Sofi (sapaan akrab Sofiatuz Zahro) berhasil mengumpulkan skor dengan jumlah 182 terpaut 13 angka dari peringkat kedua yang diperoleh oleh Ananda Rafi Al-Firdaus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siswi MI Mikrojul Ulum Kab. Jember, Pemenang lomba Pildacil Dengan Tema.” Berbakti kepada Orang Tua sofi berhasil memenangkan perlombaan. “Dengan suara yang lantang dan isi pidato yang gemilang, Sofi berhasil menghipnotis para penonton sekaligus dewan juri yang berada di Aula SRibuan Warga NU Kec.Sumber Jambe Ikuti Kirab Hari Santri Nasional MA Nurul Jadid.
“Jika kita ingin mencapai surga Allah, maka yang harus kita lakukan adalah berbakti kepada orang tua khususnya, kepada ibu.” Cakap Sofi mengawali pidatonya dengan suara yang lantang.
Siswi MI Mikrojul Ulum ini menyampaikan isi pidatonya dengan sangat tenang dan dia juga berhasil menguasai para penonton. Hal itu dibuktikan dengan penyampaian hadist Rosulullah SAW tetang, berbakti kepada orang tua dengan mengutip sebuah nyanyian.
“Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Janganlah kau durhaka padanya, di akhirat mendapat siksa. Surga di telapak kaki ibu, itulah hadist Nabi Muhammad. Siapa yang berbakti padanya di akhirat mendapat surga” ujar Sofi menyanyikan sebuah lagu.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kita kepada orang tua, yang pertama adalah. Berperilaku yang baik jangan membantah perintah orang tua selagi dalam kebaikan, Sofi juga menceritakan beberapa contoh fenomena negatif yang terjadi pada akhir akhir ini. Dia memberikan contoh masih ditemukan anak yang tega memukul ibu kandungnya, merapas harta ibunya bahkan tega membunuh orang tuanya sendiri.
“Sofi yang merasa miris dengan kenyataan ini mengutip sebuah cerita, Sahabat Salman Al Farisi yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang rela menggendong ibu kandungnya sendiri dari rumah hingga sampai Mekkah hingga kulit punggungnya mengelupas. “Namun sayang, apa yang telah dilakukan oleh Sahabat Salman Al Farisi masih belum sedikitpun bisa menggantikan setetes dari darah ibunya saat melahirkan.
Hal yang kedua yang harus dilakukan oleh anak kepada orang tuanya yakni dengn mendoakan orang tuanya. Dia juga mengajari kepada seluruh penonton tentang do’a untuk kedua orang tua.
“Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, Allahummaghfirli dzunubi wali walidaiya, warhamhuma kama robbayani shoghiro” ucap Sofi yang membawakannya dengan penuh linangan air mata.
Spontan dengan bergelinangnya air mata dan diikuti dengan nada yang sedikit tersendat – sendat membuat seluruh hadirin sampai dewan juri yang berada di Aula SMA Nurul Jadid ikut bergelinang air matanya bahkan diantara mereka ada yang meneteskan air mata.
“Sofi siswi MI Mikrojul Ulum, kelahiran tahun 2008 itu mengakhiri pidatonya dengan membawakan sebuah pantun.
“Jalan jalan ke kota surabaya Di seberang jalan ada bis kota. Ingatlah perkataan saya, Berbaktilah kepada orang tua.”(Ryo Haryono)