Aceh Tenggara, Radar-x.net – Seorang menantu berinisial DW, tega melaporkan RN mantan mertua ke polisi, gara gara katanya di keroyok oleh mantan mertua, sama bibik ST dan adek Ipar IM.
Hal itu, dikatakan RN mantan mertua, tidak benar terjadi malah DW yang duluan memukul saya hingga saya jatuh di sudut dinding rumah.
RN juga menjelaskan, awal mula kejadian terjadi di rumah saya di Desa Mbatubulan, Kecamatan Babusalam, Aceh Tenggara (Agara) pada Minggu (10/04/2022) lalu, DW datang ke rumah saya, untuk melihat anaknya yang sudah ia telantarkan, ketepatan waktu itu saya duduk didepan teras rumah dan cucu lagi berbaring di ruangan tv sambil menonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu mantan menantu saya DW, langsung masuk kedalam rumah sambil bermain bersama anaknya tanpa menegur saya, sekitar 30 menit DW bermain bersama anaknya. Terang RN
Saat adek saya berinisial ST datang ke rumah saya, seketika melihat DW di ruangan langsung berkata, “kenapa kamu datang lagi kesini, kan sudah kamu terlantarkan anak mu, ngapain lagi kau datang,” ucap ST kepada DW.
Mendengar perkataan tersebut DW langsung emosi dan terjadilah percekcokan antara ST dan DW, terang RN kepada Wartawan, Rabu (01/03/2023) dikediamannya.
Melihat percekcokan tersebut saya berkata kemarikan cucu saya, jangan lebar lebar mulut itu membuat dia takut, dari pada kau buat keributan disini, lebih baik kau pergi dari sini. kata RN
Sembari mengambil cucu saya yang sedang menangis, DW mendorong saya ke dinding sehingga saya dan cucu terjatuh, melihat kejadian tersebut lalu anak saya berinisial IM datang, dengan spontan mengambil cucu saya yang telah terjatuh untuk memberikannya kepada saya.
Melihat IM mengambil cucu dan memberikan kepada saya, DW langsung menghampiri IM dan memukulnya serta mendorongnya hingga tersungkur ke dinding. Terang RN
Tak sampai disitu, DW pun mendatangi IM yang lagi tersungkur dan mencekiknya sambil mendorongnya sampai ke sudut dinding ruangan tv. Sembari IM berkata ” terus cekik, bunuh terus aku, sehingga DW berhenti melakukan aksinya tersebut.
Setelah usai mencekek IM akhirnya DW langsung keluar dari rumah dan bercekcok dengan bibiknya ST, dengan mengeluarkan perkataan yang tak pantas untuk di ucapkan.
Tambah RN, diakhir percekcokan, ST bertanya kepada DW, kamu mau ngapain ke sini sebenarnya, lalu DW menjawab saya mau ngambil anak saya.
Jawab ST, kalau mau dia sama mu silahkan kamu bawak, lalu DW menarik anak keduanya bernama Bagas, “ayok anak ku pergi kita.” Namun dalam kejadian tersebut, anak keduanya itu tak mau ikut ajakan dari ibunya sambil menangis.
Usai percekcokan itu, DW sembari pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan menunjuk jarinya ke kami semua yang ada di rumah sambil berkata, “siapkan uang kalian banyak banyak untuk saya ya.” tutur RN
Anehnya, Tak sampai di situ, dia yang membuat masalah, kami yang dilaporkan ke polisi, ucap RN dengan nada sedih
“Kok dia begitu tega memfitnah saya, lalu melaporkan saya, tiga anaknya sudah beranjak besar saya rawat dengan baik dan ikhlas.”
Dia (DW) yang salah, dengan memukuli dan mendorong saya, serta mencekik anak saya (IM), mirisnya kami pula di laporkan.
Dari perbuatan DW terhadap kami pada kejadian ini, saya (RN) beserta anak saya (IM) melaporkan DW ke Mapolres Aceh Tenggara pada Senin 11 April 2022 lalu dengan nomor: LP/B/91/IV/2022/SPKT/POLRES ACEH TENGGARA, sampai saat ini masih dalam proses. Ujar RN. (RH).