Foto: Dok. Radar-X |
LOMBOK BARAT – Dalam menyuarakan kampanye keselamatan berkendara, Wapelhi Lobar dan LSM KPK Nusantara (Komunitas Pemantau Korupsi) terus-menerus memantau kebijakan pemerintah dan intansi terkat.
Kali ini, dua Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut, mendesak pemda Lobar tentang banyaknya pohon penghijauan yang ditanam di sepanjang jalan Negara, Provinsi dan jalan – jalan pedesaan yang telah mati dan mengering.
Ironisnya, pohon-pohon tersebut, dibiarkan begitu saja tidak dilakukan upaya sama sekali untuk ditebang. Tentunya hal tersebut, sangat membahayakan pengendara bermotor dan mobil yang melintas karena sewaktu-waktu bisa saja tumbang dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti yang dijelaskan, Agus Suherman, Ketua Wapelhi Lobar(Lombok Barat), “Permasalahan ini harus segera dituntaskan, kami berharap Pemkab Lobar serius menanganinya sebelum terjadi korban.” jelas Agus.
Ditambahkannya, “pohon-pohon pelindung yang telah mati sesuai hasil survey ditemukannya disepanjang jalan Sekotong, Lembar, Gerung, Rumak, Dasan Cermen, Narmada, Lingsar, Kediri, Bengkel dan masih banyak lagi di jalan-jalan perkampungan yang tidak bisa dijelaskan satu-persatu.
“Kami berharap Pemerintah segera bertindak cepat dan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti BLH, Dinas kehutanan, Dinas Pertamanan dan Tata Kota, PT PLN (Persero) dan PT Telkom dan DLLAJ serta Polres Lombok Barat untuk proses pengamanan lalu lintas jalan raya saat proses penebangan,” tambahnya.
Diakuinya, “pemantauan kami tidak hanya kepada pohon yang mati, akan tetapi ranting yang telah kering, akan terjadi kecelakaan fatal apabila ranting tersebut jatuh dan menimpa pengendara bermotor, tentunya kami sebagai aktivis akan berupaya secara terus menerus menyuarakan yang terbaik buat kepentingan masyarakat, saya tidak ingin melihat korban lagi akibat tertimpa pohon dimana kejadian tersebut telah mengakibatkan timbulnya korban jiwa.” tandasnya. (Bahrul)