BONDOWOSO, Radar – X.Net – Dalam tradisi Aparatur Sipil Negara (ASN), serah terima jabatan sesungguhnya bukanlah suatu seremonial belaka, melainkan sudah merupakan kebutuhan dan keharusan.
Serah terima jabatan mengandung makna dan nilai yang lebih dari biasa, karena mengandung aspek penyegaran, harapan dan kaderisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Serah terima jabatan pada hakekatnya ditujukan untuk memantapkan kualitas kepemimpinan, mengembangkan kemampuan manajerial serta memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman bagi pejabat sehingga diharapkan mampu mengemban setiap tugas yang dibebankan kepadanya secara profesional dan proporsional.
Dalam acara pisah sambut, Ade Kusmanto menyampaikan rasa terima kasih yang seluas – luasnya kepada semua pihak yang peduli dan ikut andil dalam membina, mengarahkan, membimbing baik langsung maupun tidak, sehingga warga binaan Lapas Klas II B terbilang sukses merealisasikan program pesantren di lapas. Lebih – lebih ucapan terimakasih kepada Bupati yang begitu perhatian dengan mengirimkan dokter gratis melalui dinas kesehatan (Dinkes).
Lembaga Pemasyarakatan kelas ll B Kabupaten Bondowoso telah dilaksanakan Serah terima jabatan yang berlangsung di rumah makan Orilla kabupaten Bondowoso, Sabtu malam (21/10/2017).
Dalam kesempatan tersebut Ade mengatakan kepada Radar – X, ia berharap kepada Ka Lapas yang baru untuk bisa meneruskan program – programnya.
“Semoga Ka lapas yang baru bisa meneruskan beberapa program yang slama saya bertugas sudah berjalan dan bisa memaksimalkan.” kata Ade Kusmanto, Amd.IP.SH.MH.
Sementara itu Ka Lapas yang baru Djoko mengatakan pihaknnya akan berusaha untuk meneruskan kegiatan – kegiatan yang sudah berjalan selama ini.
“Saya akan terus mengembangkan kegiatan yang sudah berjalan di lapas ini, dan saya akan berusaha untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan untuk Lapas kelas ll B kabupaten Bondowoso.” ungkap Ka Lapas Djoko.
Sedangkan Ade menambahkan,” saya beraharap kepada Ka Lapas yang baru untuk meneruskan program pondok pesantren yang ada, di tingkatkan lagi dan di sertifikasi dengan pihak kementrian agama karna sampai saat ini pihak kementrian agama belum terbuka untuk membantu meresmikan pondok pesantren di Lapas secara legalitas formalnya, “tambah Ade mantan Ka Lapas Bondowoso.
Harapanya yang terakhir, agar Ka Lapas Bondowoso Djoko Budi bisa meneruskan pesantren di lapas bondowoso agar nantinya pesantren tersebut bisa menjadi pesantren yang besar agar nanti bisa melahirkan para santri dari lapas bondowoso, sehingga menjadi santri yang baik santri yang berguna bagi masyarakat Bondowoso.
Selain itu program keterampilan yang sudah berjalan di lapas bondowoso belum optimal, “saya sangat berharap kepada Ka Lapas yang baru agar supaya bisa di optimalkan lagi, “pungkasnya. (Sukri)