JEMBER, radar-x.net – Dalam rangka memperingati Hari pahlawan 10 November, Pemkab Jember bersama Forkopimda memperingati di alun-alun Jember, dengan menggelar upacara bendera, Jum’at (10/11/17).
Dalam upacara bendera tersebut, Bupati tampak menjadi inspektur upacara dengan memakai pakaian hitam-hitam di padu kerudung merah tua cerah.
Selain Bupati, dr. Faida MMR, tampak hadir Wabup KH. Muqiet Arief, Ketua DPRD Thoif Zamroni, Dandim Jember, Letkol Inf. Rudianto, Dan Secaba Letkol Inf. Agus Sujianto, Waka polres, Kompol Edo Satria Kentriko, dan tak bisa di sebutkan namanya satu persatu termasuk para kepala OPD dan Camat sebagai Kab. Jember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati dr. Faida MMR, pada sejumlah media usai upacara bendera mengatakan, bahwa pahlawan yang telah lanjut usia adalah veteran, pahlawan pada saat ini adalah pahlawan masuk kategori jaman Now, artinya, bagi yang pelajar adalah menjadi pelajar yang terbaik dan sungguh-sungguh, bagi pelaku media adalah harus menjadi media yang baik dan menginformasikan setiap berita pada publik dan khalayak umum, dan tidak menimbulkan Hoak dan ujaran kebencian.
“Media harus menjadi edukasi bagi semua lapisan, bahkan tidak menimbulkan persoalan bagi masyarakat dan umum, termasuk dengan memberikan informasi yang sebenar-benarnya pada Masyarakat, dan tidak menimbulkan efek domino dari pemberitaan media semuanya,” ujar Bupati.
Tetapi jaman sekarang, tambah Bupati, media kalau tidak memberitakan yang bisa membuat suasana gaduh mereka tidak nyaman apabila tidak diberitakan medianya.
Hal senada disampaikan Dandim 0824, Letkol INF Rudianto, bahwa pahlawan jaman sekarang di sebut pahlawan jaman Now. “Artinya, semua Masyarakat bisa menjadi pahlawan di bidang masing-masing. Semisal, pelajar adalah jadi pelajar yang terbaik di sekolahnya, semisal wartawan harus menjadi wartawan yang terbaik di antara wartawan itu sendiri,” tegas Dandim yang akrab dengan kuli tinta ini.
Pemuda masa kini, Kata Dandim lebih lanjut, “sudah seharusnya lah mengisi kemerdekaan ini dengan keahliannya masing-masing, agar juga menjaga budaya luhur kita, disampingnya menjaga masuknya budaya asing.” Tandasnya.
Wakapolres, Kompol Edo Satriya Kentriko mengatakan, “Kalau pemuda jaman dulu berjuang dengan mengangkat senjata di Medan perang, tapi kalau pemuda saat ini adalah pemuda jaman Now, artinya, berjuang dengan mengisi kemerdekaan ini dengan ikut serta membangun Negeri ini melalui individu skill masing masing, bahkan jangan sampai menjadi pemuda yang tak mengikuti perkembangan jaman.
“Diharapkan pemuda saat ini ikut menjaga nilai-nilai luhur budaya Indonesia ini, karena saat ini telah banyak budaya luar yang masuk sehingga nantinya akan merusak budaya asli leluhur kita, nah itulah tugas pemuda masa kini.” Pungkasnya. (Bas/Dik/Rul)