BANGKALAN, radar-x.net – Bertahun-tahun harapan Masyarakat desa Lonpao kelurahan Petengteng, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, untuk memiliki meteran listrik PLN di setiap rumah tak pernah terealisasi sampai saat ini.
Pasalnya, Kondisi kabel yang digunakan pihak PLN dinilai tidak memenuhi kelayakan, lantaran terdapat banyak sambungan serta dibiarkan begitu saja melintang melewati perkebunan warga tanpa menggunakan tiang, sehingga bisa mengancam keselamatan Masyarakat.
Kondisi kabel listrik PLN di desa Lanpao, yang malang melintang Tanpa Tiang. |
Selain itu, di beberapa titik pada desa ini hanya menggunakan tiang yang terbuat dari kayu untuk menopang jaringan kabel listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti hasil investigasi LSM KPK Nusantara pada Rabu (01/11/17) siang dilapangan, yang di ikuti beberapa Masyarakat dusun Lonpao, desa petengteng, Kecamatan Modung Bangkalan, bahwa kabel listrik tersebut hanya bergantungan pada pada pepohonan dan ada juga menggunakan tiang bambu.
Hal tersebut membuat Masyarakat setempat enggan beraktivitas di sawahnya, karena takut terkena setrum.
Menurut salah satu Anggota KPK PAC Modung Moch. Asim mengatakan kepada awak media RADAR-X, bahwa 1 tahun yang lalu pernah terjadi sesuatu, yang mengakibatkan warga Masyarakat Lanpao ada yang kesetrum sampai meninggal dunia.
Ironisnya, sampai saat ini pihak lurah maupun PLN tidak pernah menanggapi serius dengan kejadian tersebut.
“Kami berharap agar pihak PLN segera membenahinya, utamanya melakukan pemasangan tiang listrik khususnya di Jalan dan persawahan warga, agar tidak lagi menggunakan tiang dari kayu dan pepohonan,” pinta Asim.
Moh. Asim, anggota PAC KPK Nusantara Modung. |
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan apa yang menjadi keluhan Warga Masyarakat Lanpao, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan.
“Kami anggota KPK Nusantara PAC Modung, akan tetap memperjuangkan apa yang sudah di laporkan warga kepada kami, karena ini menyangkut kebutuhan Masyarakat untuk beraktivitas dan untuk membantu anak-anak kami dalam belajar di malam hari.” Jelas Asim.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN setempat belum sempat dikonfirmasi. Namun akan tetap ditindak lanjuti. (Y. Santana)