Fauziyah Maharani, SH., Ketua DPD.LSM-KPK Nusantara DKI Jakarta |
JAKARTA TIMUR, RADAR-X – Setelah beredarnya pemberitaan disalah satu media online, yang menyatakan bahwa ada 4(empat) orang yang mengaku oknum LSM hendak melakukan pemeresan yang mana dalam pemberitaan tersebut memakai foto Ketua DPD.DKI Jakarta LSM-KPK Nusantara(Komunitas Pemantau Korupsi) hal itu di ‘tampik’ oleh Fauziyah Maharani, SH yang berkapasitas sebagai ketua DPD.DKI Jakarta di LSM-KPK Nusantara.
Seperti yang dilangsir media ini, Maharani,SH., menyatakan, “pemberitaan itu sepihak dan sangat tendensius kami datang untuk klarifikasi terkait adanya dugaan pelanggaran bangunan-bangunan mewah, seperti, Hotel, Perkantoran, Ruko, Apartement, dll. Karena tujuan kami sebagai fungsi kontrol sesuai dengan amanah Undang-Undang 17/2013 Tentang organisasi kemasyarakatan.” Katanya, saat dikonfirmari via telephone, Senin(14/05/2018), Pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilanjutkannya, “kami yang mendatangi lokasi terdebut menduga keras bahawa bangunan kos-kosan besar yang berada di Jl. Swadaya 8 gang rotto, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak mengantongi izin resmi, kami empat(4) orang ada yang dari LSM dan ada yang dari media Online dan Cetak, saat sampai dilokasi dengan salah satu keamanannya yang ber inisial (HL) langsung dibentak-bentak, bahkan saat kami menunjukkan identitas kami bahwa kami dari LSM dan Wartawan malah dia tidak mengakui keberadaan organisasi dan media kami, kami tidak berbicara apapun disana selain konfirmasi persoalan ijin bangunan kos-kosan tersebut.” Tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan oleh Eva, dari salah satu media cetak dan online ‘BUSER’ di Jakarta Timur juga menjelaskan hal yang sama dengan Fauziah Maharani, “kejadian di pemberitaan itu sangatlah tidak benar mas, karena saya pada saat itu hari Jumaat(13/04/2018), juga ada dilokasi. Tujuan kami mau konfirmasi terkait adanya ijin baagunan kos-kosan tersebut, eh malah sampai disana kami dibentak-bentak dan dituduh hendak melakukan pemerasan, berita itu sangat sepihak karena tidak ada konfirmasi ke pihak kami terlebih dahulu.” Ujarnya, saat berbicara disambungan Telephone, Selasa(15/05/2018), Pukul 07.30 WIB.
Menurut kesimpulan hasil konfirmasi media ini kepada Fauziah Maharani dan Eva, mereka sering mengalami hal yang sama saat berada dilapangan, yaitu intimidasi, intervensi bahkan sampai pengancaman, dari hal tersebut diharapkan kepada pihak-pihak terkait agar menidak tegas oknum-oknum preman tukang ‘beck up’ bangunan, dll. Supaya tidak meresahkan para aktivis lembaga kontrol dan jurnalis saat hendak melakukan profesinya. Karena bagaimanapun dengan keberadaan mereka, semua aparatur sangat terbantu dengan hasil informasi yang mereka dapatkan dilapangan. (MH)