Aceh Tenggara, Radar-x.net – DPP Lsm Kompak Aceh Tenggara menyatakan dukungan penuh terhadap program pembangunan infrastruktur jalan tembus Muara Situlen-Gelombang yang digagas oleh anggota Forum Bersama (Forbes) DPR Aceh Davil VIII Aceh Tenggara-Gayo Lues.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPP Lsm Kompak Aceh Tenggara, Adnan Kst, saat coffe morning bersama Ketua Komisi IV DPRA, Nurdiansyah Alasta, di Atta Coffee, Sabtu (11/10/2025).
Adnan menyampaikan, secara kelembagaan maupun personal, Lsm Kompak Aceh Tenggara mendukung penuh program pembangunan infrastruktur jalan tembus Muara Situlen-Gelombang yang diperjuangkan anggota Forbes DPRA Dapil VIII untuk Aceh Tenggara.
Dikatakannya, peran anggota DPRA dalam melobi dan membawa dana pembangunan sangat besar bagi kemajuan Aceh Tenggara. “DPP Lsm Kompak Aceh Tenggara tetap kompak dan sinergi dengan program pembangunan yang diperjuangkan anggota dewan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Aceh, Nurdiansyah Alasta menyampaikan, beberapa program prioritas yang diperjuangkan DPRA dari Dapil VIII, di antaranya lanjutan pembangunan jalan tembus Muara Situlen-Gelombang dengan anggaran Rp100 miliar dari Pemprov Aceh tahun 2025.
“Insya Allah, urusan Amdal jalan tembus ini akan diurus sampai selesai, bersama syarat-syarat lainnya,” kata Nurdiansyah.
Nurdiansyah juga menegaskan, komitmennya untuk merealisasikan pekerjaan jalan tembus tersebut.
Selain itu, Nurdiansyah menyinggung perjuangan peningkatan status jalan kabupaten Mbarung-Kedataran-Mbarung-Rambung Teldak-Lawe Penangalan menjadi ruas jalan provinsi.
Sebelumnya, Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhry, juga turut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR Aceh untuk membahas masalah ini.
Terkait kendala ruas jalan Muara Situlen-Gelombang yang sebagian kecil diprediksi melewati hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Nurdiansyah menyatakan akan mengurusnya ke Kementerian Kehutanan.
Nurdiansyah mengetakan, selain pembangunan infrastruktur jalan, anggota DPR Aceh juga menyebutkan masih banyak program pembangunan yang dibawa DPRA Dapil VIII ke Aceh Tenggara dan Gayo Lues. (JUL)