JEMBER, radar-x.net – Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup se-dunia, Kapolres Jember, AKBP. Kusworo Wibowo SH, SIK, MH, melakukan sosialisasi hukum pada masyarakat sekitar hutan di lapangan Desa Slateng Kec. Ledok Ombo, Jember, Rabu (17/1).
Selain sosialisasi hukum tersebut, juga melakukan penyerahan bantuan bagi para ibu Lanjut Usia (Lansia), yang dilanjutkan dengan penanaman pohon pada tanah yang di anggap rawan longsor bersama Dandim Letkol Inf Arief Munawar dan ADM Perhutani KPH Jember, Karuniawan.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kapolres, Dandim 0824, Asisten 1, ADM Perhutani, Para Kapolsek dan Danramil, Babinsa dan Babinkamtibmas, Thomas, toga serta pemerintahan desa dan ratusan undangan yang tak bisa di sebut namanya satu persatu, baik tua maupun muda, pria dan wanita tampak memenuhi lapangan kebanggaan warga setempat.
Kapolres AKBP. Kusworo Wibowo mengatakan, bahwa saat ini agendanya sosialisasi hukum pada masyarakat sekitar hutan. “Apabila ada penebangan pohon secara perorangan maka hal itu tidak boleh dilakukan karena akan ada sangsi pidana bagi pelakunya, dengan hal tersebut di lakukan sosialisasi tersebut,” ungkapnya pada media.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, selain itu juga membantu sembako secara simbolis pada para ibu Lanjut Usia (lansia) yang jumlahnya ratusan orang yang dilakukan langsung oleh Kapolres, Dandim, ADM perhutani dan Asisten 1, serta Kepala desa Slateng.
“Disamping itu juga dilakukan penanaman bersama Dandim, ADM Perhutani pohon salam yang akarnya sangat keras untuk menahan banjir pada daerah yang rawan longsor tersebut, bahkan juga di bagikan pada warga agar pohon salam tersebut di tanam pada area yang mudah Longsor pada saat musim hujan seperti saat ini,” terang Kusworo.
ADM KPH Perhutani Jember, Karuniawan mengatakan, bahwa Perhutani juga memiliki kawasan ribuan hektar luasnya, bahkan di dalam hutan sudah banyak tumbuh pohon-pohon yang sangat besar sekali, terutama pohon jati dan lainnya.
“Yang perlu kita awasi justru yang lokasinya di luar hutan, banyak masyarakat tidak faham bahwa penebangan tersebut akan menimbulkan rawan longsor dan banjir. Sebab, yang lebih para lagi pohon yang besar yang ditebangi, padahal itu lebih kuat melawan arus air dan banjir.” Tandasnya. (Rul/Tim)