Hj. Sus Pewaris kujang sakti (Foto:Holek.SH) |
SUMENEP,radar-x.net – Pewaris asli Kujang sakti/ Calok kodhik.” Hj.Sus nunggunong sapudi. Menurut cerita Hj.sus Kujang tersebut dulu ada dua kujang. Yang di percaya kujang perempuan dan laki2. Sedangkan yang ada itu adalah kujang perempuan. Dari turun temurun yang di ceritakan Hj.sus, kujang kemudian di rawat oleh ratu ghuda yang termasuk dari nenek Hj. sus sendiri. Setelah ratu ghuda wafat kemudian di rawat oleh anak dari ratu ghuda ya itu aghung arbak iyah ibunda Hj.sus.” jum’at ( 13/10/2017)
Setelah aghung arbak iyah merawat nya banyak orang yang menginginkan kujang tersebut, maka dari itu aghung arbak iyah,menitipkan kujang tersebut kepada H. Jazuli, sampai agung arbak iyah wafat. lalu setelah tu kujang yang laki2 di pinjam oleh KH. Mas mudhar syamsi Jawa timur. Lalu kemudian di ambil kembali oleh H. Aghung Ali gheppora Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah H. aghung Ali wafat entah kemana kujang itu hilang nya tidak ada yang tahu. Kini kujang itu tinggal satu kujang yg di percaya kujang perempuan. Setelah H.jazuli meninggal kujang tersebut di rawat oleh H.mang belingi. Lalu kujang tersebut akan di ambil kembali oleh pewaris asli nya Hj.sus. tapi tidak di ijinkan oleh H.mang. bahkan H.mang mengatakan H. mang lah yang punya/ pewaris nya tersebut. Hingga saat ini kujang tersebut masih ada di H. Mang.
Kujang tersebut dulu di hiasi oleh berlian dan permata alkisah ada 3 orang yang mncuri/ mencongkel permata tersebut dan di jual. Namun tak lama kmudian orang yg mencuri tersebut meninggal. Malam Minggu tgl 30-09-2017, kujang sakti minta keluar berkeliling pulau sapudi. dengan di ikuti sekian banyak orang yang mengiringi.
Menurut sekian banyak orang yang bergantian (Mengemban ) atau mengendong kujang sakti Tidak ada satupun Orang yang mampu/ tidak kuat memegang kujang tersebut bahkan sampai bisa menyebabkan kehilangan kendali dan akan berjalan dengan sangat kencang nya tanpa berhenti. Maka dari tu orang yang mengendong kujang tersebut di apit/ di rangkul/ di apit oleh sekian banyak orang agar supaya tidak lepas kendali.
Menurut Pengakuan dari salah satu yang mengemban/ menggendong kujang tersebut. Setelah kujang tersebut tiba di desa nunggunong tepat di depan kediaman Hj.sus . Orang yang memegang kujang tersebut langkah kakinya seperti di dorong/ di suruh masuk kedalam rumah dan bertanya mana pasareanna.( Mana tempat istirahat nya). Waktu masuk kedalam rumah Hj.Sus, orang yang memegang kujang tersebut tepat di kamar anak perempuan Hj. Sus yaitu Hj.yusnia/nur mutma’innah, orang beserta Kujang Sakti tersebut tidak masuk. Malah berbalik arah masuk kedalam kamar anak laki2 nya. Syamsul Arifin, lalu kujang tersebut di taruk di atas kasur di istirahatkan. Aneh nya setelah kujang itu di pegang oleh Hj.Sus kujang tersebut seperti enteng di pegang nya. Seperti anak yang bertemu ibunya. Begitupun Hj.Sus enteng memegang nya setelah bnyak sekian orang tidak mampu/tidak kuat memegang nya. Selang beberapa saat kujang tersebut melanjutkan perjalananya berkeliling pulau sapudi, Dari Asta belingi sampai ke asta lagi. Sedangkan saat ini kujang tersebut masih ada di kediaman H.Mang.”( Abd Holek SH/Rio )