SAMPANG, radar-x.net – KH. Hamid Amjad Hasan Djauhary merupakan salah satu tokoh muda millenial/sosok muda karismatik dan kreatif di Madura Jawa Timur.
Pasalnya, pemuda jebolan luar negeri ini selalu menyerukan kebaikan pada para pemuda masa kini. Selain menjadi Penasehat di Gerakan Muda Nahdlatul Ulama’ (GMNU) Pamekasan, Pemuda alumni kota Mekkah Arab Saudi itu juga menjadi pendiri Pemuda Muslim Moderat (PMM) Kabupaten Pamekasan Jawa Timur.
Dari hasil penelusuran media radar-x di lapangan, KH. Hamid Amjad Hasan Djauhary sering memberikan tausiyah-tausiyah dalam pertemuan antar pemuda di Kabupaten Pamekasan khususnya bagi kaum millenial Nahdlatul Ulama’ di Kota Gerbang Salam.
Tidak hanya itu, Pemuda yang akrab disapa Gus Hamid ini sering ditemukan dalam konten FBnya memberikan tausiyah dan menjadi tauladan bagi kaum millenial bahkan sempat menposting kata; “Saya siap melaksanakan titah Nahdlatul Ulama’ NU,-Red”.
Saat dikonfirmasi oleh media radar-x Biro Sampang, Pemuda yang juga menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Alhasan Tengginah Desa Serambah Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Jawa Timur mengatakan, dirinya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh pemuda saat ini, tetapi selama kegiatan tersebut berorentasi positif.
“Karena akahir-akhir ini, banyak pemuda yang salah kapra dalam menilai orang lain, sehingga mereka enggan dinasehati dan enggan berteman dengan orang lain kalau bukan komunitasnya,” ucap Gus Hamid.
“Saya juga sering menemukan kaum muda juga orang tua bahkan seorang santri salah menilai pada sesama, ada yang menilai bahwa orang kota identik dengan maksiat, sedangkan orang desa sendiri merasa dirinya sudah mantap ibadahnya, itu kan salah…!,” cetusnya sembari memberi nasehat.
Gus Hamid juga mengatakan, pihaknya akan terus memberikan motivasi kepada kaum muda moderat, dan akan mengajak mereka yang akhir-akhir ini selalu beda pendapat untuk bersama-sama menjaga islam Ahlusunnah wal jama’ah.
“Saya yakin kalau kita bersatu dalam menyerukan kebaikan, islam akan kuat meskipun diterpa oleh ditnah-fitnah yang akan merusak agama islam.” Pungkas Gus Hamid. (MK)