KUTACANE, radar-x.net – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf meninjau Dayah Perbatasan Darul Amin di Kutacane Aceh Tenggara, pada Jumat (27/10/2017). Irwandi menginginkan agar dayah itu bisa menjadi basis pendidikan agama Islam di pintu masuk Aceh.
Pasalnya, Dayah Darul Amin dibangun oleh Irwandi Yusuf pada tahun 2008 lalu. Sekolah itu dibangun untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, dan juga menjaga akidah para anak yang tinggal di perbatasan Aceh.
Muchlisin Deski, Pimpinan Dayah Perbatasan Darul Amin, mengatakan, bahwa pasantren itu dikelilingi oleh perkampungan non muslim. Karena itu, keberadaan dayah tersebut sangat strategis untuk membina anak-anak di perbatasan.
“Kita di sini, di kiri kanan adalah komunitas non muslim. Bisa dibilang ini adalah daerah penyangga dan penjaga gawang,” kata Muchlisin.
Kepada Irwandi, Muchlisin mengharapkan agar Pemerintah Aceh bisa memberikan perhatian kepada para santri di dayah perbatasan. Mereka, kata Muchlisin masih belum memiliki fasilitas kendaraan. Di mana, selama ini untuk mengantarkan santri yang sakit pihak dayah masih sangat kesulitan.
“Kami jauh dari ibu kota, kami mengharap dukungan gubernur agar bisa diberikan satu buah minibus,” harap Muchlisin.
Sebagai jawaban atas permintaan pihak dayah, Irwandi meminta kepada Kepala Badan Dayah, Bustami, untuk segera menyediakan permintaan tersebut. “Apa yang mereka minta beri semua,” kata Irwandi.
Dayah Perbatasan Darul Amin saat ini dihuni oleh 450 santri dengan kapasitas 42 pengajar. Dayah tersebut merupakan salah satu dari lima dayah prioritas pemerintah yang dibangun di perbatasan Aceh. Selain di Aceh Tenggara, Pemerintah Aceh juga membangun dayah serupa di Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tambang dan Dayah Ulumul Quran Pagar Air Banda Aceh.
Di Dayah Darul Aman, Pemerintah Aceh pada tahun anggaran 2017 membangun beberapa fasilitas penunjang, diantaranya adalah dapur dan ruang makan santri, rehab ringan 3 unit gedung, pembangunan pagar lanjutan keliling sepanjang 284 meter, pembangunan sarana olahraga lapangan sepakbola, pembuatan pintu gerbang, MCK dan tempat wudhu.
Dalam kunjungan kerjanya itu, gubernur Irwandi didampingi Kepala P2K APBA Takwallah, Kepala Badan Dayah Bustami serta Wakil Bupati Aceh Tenggara Bukhari serta beberapa pejabat daerah lainnya.
Kepada Bukhari, Gubernur Irwandi meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bisa memberikan tanah pembangunan dayah Darul Amin untuk bisa dikelola oleh Pemerintah Provinsi Aceh. Sementara Islamic Center yang berada di sisi dayah yang saat ini milik Pemerintah Aceh akan diberikan kepada Pemkab setempat.
“Kalau setuju asetnya (Islamic Center), akan saya jadikan sekolah menghafal Qur’an di bawah pembiayaan pihak Turki. Gedung milik kita dan yang memfungsikan sebagai sekolah adalah mereka,” terang Irwandi Yusuf.
Menjawab hal itu, Bukhari menyebutkan, pihaknya akan melaporkan hal itu terlebih dahulu kepada Bupati dan membicarakan kepada pihak DPR Kabupaten Aceh Tenggara. (Muhd)