Pasien saat ditemani oleh anggota LSM KPK Nusantara Sampang. |
SAMPANG, radar-x.net – Salah satu pasien Puskesmas Omben, asal desa Astapah semakin memburuk. Pasalnya, diduga penanganan secara medis terhadap pasien kurang maksimal, hingga akhirnya pasien dirujuk ke RSUD Sampang.
Ironisnya, setelah pasien sampai di RSUD Sampang pasien semakin tak sadarkan diri, sehingga salah satu dokter yang menangani pelayanan di ruang UGD RSUD waktu itu menyayangkan atas penanganan terhadap pasien tersebut, yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Omben.
“Kenapa pasien sampai separah ini, padahal penyakit yang diderita pasien tidak begitu serius, hanya mabuk biasa,” kata dokter dengan nada sedih, Selasa (17/10/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kejadian ini, sehingga mengundang perhatian warga setempat, membuat salah anggota LSM KPK Nusantara merasa prihatin terhadap kondisi korban.
Mottofi, tim Investigasi LSM KPK Nusantara DPC Sampang Mengungkapkan atas kejadian ini saat ditemui disekretariat LSM KPK Sampang.
“Betul mas…! saya dan teman-teman berasa bersalah dan sangat prihatin atas kejadian yang menimpa korban (pasien mabuk), karena pelayanan perawat dari Puskesmas Omben sangat mengecewakan dan kurang maksimal dalam melakukan tindakan medisnya,” ujar Mottofi.
Lebih lanjut lelaki yang rumahnya dekat dari Puskesmas Omben ini mengatakan, bahwa cara pelayanan seperti bukan seorang perawat, (dengan kata lain, seperti takut untuk menyentuh tubuh korban).
Mottofi menambahkan, sementara petugas jaga di Puskesmas Omben pada waktu itu saat dikonfirmasi hanya diam saja, soelah tidak perduli dengan kondisi pasien tersebut.
Hal senada disampaikan oleh Muhlis, ketua LSM KPK Nusantara DPC Sampang, ia juga angkat bicara terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat Puskesmas Omben tersebut, yang seakan-akan takut untuk menyentuh pasiennya.
Muhlis mengaku, bahwa pihaknya akan melakukan protes atas pelayan Puskesmas Omben. “Kami akan mengadakan pertemuan dengan pihak Puskesmas Omben, terkait dengan kejadian yang dikeluhkan warga akhir-akhir ini.” Pungkasnnya (Makmun)