JEMBER, radar-x.net – Lembaga SBA Institute atau bisa di sebut Sembilan Bintang Amanah, adakan dialog kebangsaan radikalisme bersama masyarakat Puger Wetan dengan tema “Radikalisme Bahaya Laten Keutuhan NKRI”, di pondok pesantren Tashilul Afkar, Rabu (08/11/2017).
Hadir dalam acara, Syaiful Bahri Anshori anggota DPR RI komisi I dapil Jember – Lumajang atau yang biasa di panggil SBA dan para masyarakat kurang lebih 100 undangan.
“Saat ini banyak kelompok Masyarakat yang gerakannya membahayakan keutuhan NKRI seperti gerakan anti Pancasila dan gerakan radikal lainnya yang berupaya merongrong persatuan dan kesatuan Masyarakat Indonesia, sehingga perlu diadakan penangkalan masyarakat terhadap radikalisme,” ujar Syaiful Bahri.
Anggota DPR RI komisi 1 ini menambahkan, bahwa acara tersebut dilakukan rutin karena membangun kesadaran Masyarakat itu penting, seperti membentuk karakter building dan bela Negara.
“Dari sinilah masyarakat kita bangun kesadaran untuk mengajak secara bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan mencintai tanah air tercinta ini.” Terangnya
Hefni Zaen, dalam materinya menyampaikan bahwa, dalam perspektif Islam, Radikalisme intinya sebuah paham kongkrit yang ingin melakukan sebuah gerakan anarkis terhadap orang yang melakukan sebuah keburukan.
“Jangan sampai kita menghindari fanatisme yang buruk dan terjebak dalam fanatisme yang lain,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Slamet perwakilan dari Koramil Puger menyampaikan, “jangan sampai warga Indonesia hanya mengatakan NKRI harga mati di lisan saja. Akan tetapi, bisa di aplikasikan dengan kehidupan yang nyata agar tidak membahayakan NKRI.” Ungkapnya.
Mudaffar, selaku tokoh Masyarakat Puger menyampaikan, bahwa disini ada aliran gelang merah namanya, aliran yang pada ujung-ujungnya nanti memastikan masuk surga ada pula aliran syiah.
“Radikalisme ini sangat berbahaya, bahkan Puger sendiri sudah pernah terjadi kericuhan terkait masalah aliran radikal dan liberal.” Pungkasnya.
Pewarta : Budi
Editor : Redaksi