JEMBER, radar-x.net – Ratih Nur Arifah, dikenal dengan nama panggung Ratih Nafisa (16) kelahiran jember, 22 februari 2002, Alamat, jalan Letjen Suprapto Kebonsari, Sumbersari Jember, Putri bungsu dari 3 bersaudara. Ia mengaku dirinya gemar menyanyi sejak umur 9 tahun atau masih duduk di bangku kelas 3, dan mulai naik panggung ke panggung waktu duduk dibangku kelas 1 SMP.
“Hobinya pas SD sampe SMP kls 2 futsal, tapi gak bisa negembangin bakatnya ke futsal Garagara stiap hari nyanyi terus sering kali nyanyi diluar kota Probolinggo, Pacitan Madura, Surabaya, Lumajang, bahkan smpai di bali,” ungkap Ratih.
Ratih menjelaskan, bahwa dijenjang kariernya ia bahkan hampir mau membuat album rekaman, namun ada kendala yang pada akhirnya tidak sampai membuat album. Menurutnya mungkin belum saatnya.
Saat ditanya tentang suka dan duka Ratih mengungkapkan, bahwa setiap pendapat orang lain memang berbeda-beda tentang perjalanan kariernya dibidang Entertaint.
“Dukanya, ya masih tentang pendapat orang emang sih pendapat orang berbeda-beda mas, ada yang baik ada juga yang buruk. Bahkan orang lain bilang A yaudah A aja,” ujarnya.
Enakya jadi penyanyi, lanjut Ratih, cuman nyanyi ini itu 2/4 lagu bayaran sudah segini. ” Tapi kalo menurut saya pribadi, jadi penyanyi itu tidak gampang, soalnya awal kesuksesan pasti ada tantangannya. Seperti pulang tengah malam dalam keadaan jalan sepi rusak nelongso sendiri lah kalo ada apa-apa honor nyanyipun gak cukup buat gantiin semunya. Apalagi juga jadi penyanyi nyawa taruhannya kalo udah ke podey kadang naik perahu yang kayu gitu mau ada apa pun kalo sudah ditengah laut mau teriak ke siapa yang pasti honorpun gak cukup gantiin nyawa. Sukanya juga seneng lah,” jelas Ratih.
Ratih terjun ke dunia Entertaint, ia juga mengaku karena memang bawaan dari lahir. Ia suka nyanyi dan hoby pun nyanyi.
“Ya bangga juga bisa jadikan hobyku jadi pekerjaan yang menghasilkan uang. Insyaallah juga buat bantu kebutuhan orangtua kebutuhan saya juga, belajar dari sekarang biar bsok kalau sudah berkeluarga mengurangi beban orang tua juga tidak menyusahkan orangtua. Kedua juga banyak pengalaman banyak saudara
masih kecil gak suka banget sama genre dangdut. Karena sering disuruh nyanyi lagu dangdut sama Ayah karena dulu ayah sebagai pemusik ibu juga penyanyi. Jadi akhirnya lama kelamaan dan sampai saat ini lebih terasa musik dangdut.
Sebenarnya, saya lebih suka musik yang original,” tutup Ratih. (Bayu)