BANYUWANGI, RADAR-X.NET – Praktik parkir berbayar di gerai Mie Gacoan Kecamatan Genteng, Banyuwangi, menuai kecaman pedas dari masyarakat.
Pasalnya, bukan hanya soal tarif “premium” Rp 5.000 yang dikenakan, tetapi klausul dalam karcis parkir yang menyatakan pengelola tidak bertanggung jawab atas kehilangan kendaraan atau barang milik konsumen, menjadi sorotan utama.
Ketua Info Warga Banyuwangi (IWB), Abi Arbain, mengecam keras kebijakan Mie Gacoan Genteng ini. Menurutnya, klausul tersebut jelas melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, khususnya Pasal 18 Ayat (1), yang melarang pelaku usaha membuat klausul yang membebaskan diri dari tanggung jawab atas kerugian konsumen.
“Ini bentuk ketidakadilan yang nyata. Konsumen sudah membayar, tapi haknya diabaikan. Jika motor hilang, konsumen ditinggal tanpa perlindungan. Ini cacat hukum dan mencederai akal sehat,” tegas Abi pada Selasa (23/9/2025).
Abi menambahkan, praktik semacam ini tidak bisa dibiarkan, apalagi dilakukan oleh perusahaan besar dengan nama nasional. Ia mendesak pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP untuk segera turun tangan mengaudit sistem parkir di lokasi-lokasi usaha yang terindikasi melanggar hak konsumen.
“Jika tidak siap bertanggung jawab, jangan menarik tarif parkir. Ini sama saja pungutan liar yang disahkan oleh selembar karcis,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi preseden buruk bagi iklim usaha di Banyuwangi, di mana hak-hak konsumen seharusnya dilindungi. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas agar praktik serupa tidak terulang kembali.
(Eko)
