Audensi Diabaikan, LKPP Jatim Akan Gruduk Dinas Pendidikan Pamekasan

0
15

foto : Istimewa

Pamekasan, Radar x.net – Lembaga Kajian dan Pengawasan Pembangunan Jawa Timur (LKPP-JATIM) melakukan audensi ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan untuk mengevaluasi dan Klarifikasi Beberapa Persoalan ditubuh Dinas tersebut, Selasa (05/11/2024).

Namun mereka tidak ditemui Kepala Dinas dan Kabid.

Ketua Umum LKPP-JATIM mengaku sangat kecewa karena tidak ditemui Kepala Dinas, Hanya Ditemui Oleh Kasi Bidang Pendidikan SMP.

Padahal surat permohonan audiensi sudah dilayangkan beberapa hari sebelumnya. Dalam surat itu, jadwal audiensi pada hari ini dan Juga sudah diminta untuk menghadirkan Kepala Bidang Paud, Kepala Bidang SD dan Kepala Bidang SMP.

Kedatangan LKPP-JATIM menurut Syaiful Bahri, semata-mata untuk mengevaluasi dan Klafikasi atas persoalan-persoalan yang terjadi di tubuh Dinas Pendikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan.

“ Saya datang ini sudah melalui surat, namun Kadis tidak ada ditempat, katanya ada acara lain, kabid pun tidak ada, saya hanya ditemui oleh Kasi bid. SMP, apa saya tidak kecewa,,,? padahal ini persoalan bukan hanya bidang SMP, Melainkan semua Bidang Pendidikan ”, kata Ipunk Sapaan akrab ketua umum LKPP-JATIM

Ipunk juga memaparkan, persoalan yg ingin dibahas diantaranya :
1. Dugaan Mark Up data siswa SMP SWASTA
2. Dugaan program kegiatan Bantuan pembangunan yang tidak di dukung Surat permohonan/Proposal
3. Anggaran DAK diatas 200juta yg di swakelola ke sekolah yang sudah jelas sekolah penerima tidak mempunyai tim teknis yang memadai.
4. Dugaan manipulasi pembayaran pajak pada program pembangunan Swakelola.

Karena tak ditemui kepala dinas, ketua umum LKPP JATIM membubarkan audensi dan mereka akan melakukan aksi demonstrasi.

“Ini perlu kita Aksi demo saja. Mungkin saja kalo DEMO Pak kadis ini mau menemui kami” Pungkasnya

(HR/Korwil Madura)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.