|
Lailatul Ijtima’ dan Harlah PKB Ke-18, (Foto:Abas) |
BONDOWOSO – Salah satu upaya untuk menyemarakkan kembali kegiatan NU adalah menggerakkan kembali lailatul ijtima’ atau malam pertemuan rutin di setiap tingkatan kepengurusan NU mulai dari ranting sampai PBNU. Maka dalam hal ini acara Lailatul ijtima’ dan Harlah PKB ke-18 Bondowoso, di awali dengan khotmil al-Qur’an dan tahlil bersama, serta sholat ghoib bagi almarhum-almarhumah, yang bertempat di kediaman ketua fraksi PKB, H. Tohari, S.Ag., Ds. Pakuniran, Kec. Maesan, Kab. Bondowoso. Senin (18/07/2016) pukul 19.00 WIB.
Giat acara tersebut juga hadir H. Ahmad Dhofir, S.Ag., kepala Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bondowoso(DPRD), beserta anggota dewan dari fraksi PKB. Juga hadir ranting PKB dan Ranting NU, serta kepala desa wilayah Bondowoso.
Dalam kesempatan tersebut, ketua fraksi PKB, H. Tohari, S.Ag, dalam sambutannya mengatakan, “Untuk seluruh kader-kader PKB dan NU agar supaya tidak melupakan jerih payah para ulama’-ulama’ yang mana telah memperjuangkan NU dan PKB.” ujarnya
Bahwa acara lailatul ijtima’ rutin tiap tanggal 14 Hiriyah. “Saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat supaya bisa mendidik generasi kita menjadi kebiasaan dalam acara seperti ini.” tambahnya
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Bondowoso, H. Ahmad Dhofir, S.Ag., dalam sambutannya memaparkan, “bahwa perjuangan NU penuh dengan keikhlasan dan kesabaran. Seperti halnya para ulama’-ulama’ yang sudah meninggalkan kita terlebih dahulu. Seperti Almarhum KH. Hasyim Assy’ari dan KH. Bisri Sansuri. Sampai KH. Hasyim Assy’ari, disebut pejuang Nasional.” paparnya
Untuk itu saya juga menyarankan kepada masyarakat, “jangan sampek melupakan perjuangan para ulama’, dan semua Kader PKB dan NU agar juga ikut peran serta dalam menjaga NKRI dan membangun Bangsa.” Tambahnya
Menurutnya, peran santri dalam pemerintahan itu sangat penting dan luar biasa, seperti halnya di Kabupaten Bondowoso, sejak Bondowoso dipimpin oleh seorang santri perubahannya cukup signifikan, seperti adanya aduan sapi yang kini sudah tidak beroprasi lagi, dan memperjuangkan guru-guru ngaji di tiap dusun masing-masing wilayah se Kabupaten Bondowoso.
Pantauan radar-x.net, sebagai akhir dari acara tersebut di tutup dengan do’a yang dipimpin oleh KH. Abdul Majid Muzanni, ketua dewan Syuro PKB Bondowoso. Acara berlangsung aman dan kondusif.(Abas)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT