ACEH TIMUR, radar-x.net – Jalan lintas Gampong Beusa Peureulak hingga Lokop Kecamatan Serbajadi sangat rawan maut bagi pengguna lalu lintas terutama berkederaan roda dua karena badan jalan rusak parah.
Hasil pantauan langsung awak media radar-x.net dilokasi, Rabu (11/04/2018) ditemukan titik kerawanan laka lantas, bahkan hingga menyebabkan hilang nyawa akibat badan jalan dibanyak titik amblas akibat longsor.
Al-Kiday (45), salah seorang supir minibus L300 yang menuju Lokop – Langsa kepada media mengatakan, bahwa kondisi jalan Negara Lintas Peureulak – Lokop memang sangat rawan dengan kerusakan yang sangat parah, dimana lubang di badan jalan sepanjang lintasan serta banyak yang dalam. Lebih bahaya lagi di kawasan perbukitan dengan tanjakan tikungan yang tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Akibat kerusakan Ini bagi kami untuk bawa penumpang sangatlah menghambat, dimana waktu dan jarak tempuh 5 jam dari Lokop – Langsa menjadi 8 – 9 jam, begitu juga sebaliknya setiap harinya. Sebenarnya banyak penumpang mengeluh dengan kondisi Ini, tetapi harus pasrah karena tidak ada kepedulian pihak pemerintah,” ungkap Al-Kiday.
Alidin (35), warga Dusun Karang Kuda, juga keluhkan tentang jalan Peureulak – lokop. Katanya, “Jika seperti Ini terus menerus kapan majunya daerah kami Ini. Apa nemang diciptakan oleh pihak pemangku kebijakan seperti Ini?”. Keluh Alidin.
“Belum lama sudah ada bukti kerawanan kondisi jalan tersebut, yakni akibat jalan rusak parah di tanjakan Bukit Singah Mulo, Trado pebgangkut alat berat jenis Excavator tidak sanggup mendaki bukit tersebut mengakibatkan alat berat jenis Excavator terjungkal ke dalam jurang. Banyak warga yang terjerembab di lintasan jalan kawasan antara Karang Kuda hingga Rampah. Karena lubang – lubang maut dan banyak badan jalan yang patah akibat bibir beram jalan tidak dibuat fondasi saat dibangun,” terang Alidin.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Investigasi LSM KPK Nusantara DPD Provinsi Aceh, Syahrudin Adi Putra sering melintasi jalan Lokop tersebut memberikan argumen, “Dugaan saya sepertinya jalan ini sengaja dibiarkan seperti itu agar jadi obyek pemangku kebijakan tingkat daerah dan Kecamatan kawasan tersebut. Untuk laporkan proyek rutin tahunan mereka, diduga pembangunan ditahun 2016 sekitar kawasan Kecanatan Penaron sangatlah tidak sesuai standar,” jelas Syahrudin.
Status jalan lintas Peureulak – Lokop, lanjut Syahrudin, itu jalan Negara lintas Kabupaten, yakni tembus Blang kejren Gayo Lives hingga ke Kuta Cane Aceh Tenggara. Bahkan tembus ke Tanoh Karo Sumatera Utara sering dilalui angkutan Mobil barang dan mobil minibus penumpang.
“Secara kualitas dan standarisasi seharusnya jalan itu Sekurang-kurangnya kelas II (dua). Tetapi kondisi Bangunan badan jalan tersebut seperti speck badan jalan Kecamatan,” analisa Syahrudin.
Oleh karena itu, tambah Syahrudin, diharapkan kepada semua pihak pemangku kebijakan di Aceh Timur dan khususnya tingkat Kecamatan sepanjang Lintasan jalan tersebut pro – aktif lah untuk memikirkan kondisi jalan lintas tersebut demi kepentingan semua pihak.” Himbau Kabid Lembaga Pemantau Anggaran Negara tersebut. (Adi Selitonga)